.INHIL

Kisah Inyiak Balang Sebelum Menerkam Mati Yusri Efendi

Foto harimau diatas Foto ilustrasi yang tak berkaitan dengan berita ini

PILARBANGSANEWS.COM.
INHIL— Kalau ajal telah datang sedetikpun tak bisa diundur atau dimajukan, itu pasti, begitu Allah menyatakan dalam salah satu AyatNya. Tepat sekali., kalau bukan karena ajal tak mungkin Yusri Efendi (32) tewas diterkam Harimau.

Sebab warga telah memperingatkan agar jangan turun dan pulang dulu, berdiam saja diatas bangunan. Jika ingin pulang ambil jalan lain. Tapi karena mungkin tak mendengar suara peringatan warga akhirnya Yusri tewas setelah diterkam Harimau.

Baca berita sebelumnya klik disini;

Harimau Kembali Mengganas, Yusri Efendi Tewas Diterkam

Ketua Tim Rescue Harimau Sumatera, Hutomo mengatakan bahwa dirinya mendapat informasi melalui Telp celuler dari masyarkat Kampung Danau, ada seekor Harimau yang berkeliaran.

“Saya menerima telp seluler itu sekitar pukul 19:00 WIB,” kata Hutomo melalui pesan WhatsAppnya Reportase Riau.com di Palalawan.

Begitu menerima informasi tersebut tim langsung meluncur lewat jalan darat dan air, dan tiba di Dusun Danau, Desa Simpang Kanan Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Inhil, Provinsi Riau, sekitar pukul 17.00.

Begitu sampai disusun itu tim menuju belakang salah satu rumah warga. Dusun ini merupakan pemukiman kecil, berada di wilayah kawasan hutan.

“Tembak Bius sudah disiapkan untuk mendapatkan jarak tembak yang maksimal namun Inyiak Balang Sumatra itu masih berjarak lebih dari 200M sehingga tidak terjadi penembakan bius,” tutur Hutomo

Tim melihat sibelang bergerak menuju kebun PT THIP yang jaraknya lebih kurang 100 meter dari tempat pertama. Sampai di dekat rumah sarang burung walet yang sedang dikerjakan korbam bersama 3 orang temanya yang lain, kelihatan Harimau itu berhenti.

Melihat keadaan itu tim mengambil posisi agak menjauh di samping rumah salah seorang bidan di Dusun setempat, dekat di tepi sungai. Saat itu Sibelang masih tetap berdiri disamping bangunan walet baru sepertinya dia tahu bahwa ada mangsanya diatas bangunan yang sedang dikerjakan itu.

Dari rumah Bidan Desa disana, Lebih kurang 5 menit harimau terlihat bergerak menuju bangunan walet yg sudah jadi berjarak lebih kurang 50 meter dari bangunan walet baru. Kemudian harimau berhenti dibelakang walet tersebut sekitar pukul 18.25.

”Namun kemudian harimau bergerak menuju ke arah kami kurang lebih 100 meter,” tutur Hutomo.

Tim kemudian mundur pelan-pelan mendekati rumah bidan. Pekerja yang masih berada di bangunan walet di arahkan oleh warga agar pulang ke arah sungai menjauh dari Harimau tersebut.Ternyata pekerja tersebut tanpa sepengetahuan tim dan warga sekitar mengarah ke arah posisi Harimau. Disaat itulah Harimau langsung menyerang sipekerja.

Posisi tim dan warga saat kejadian lebih kurang 200 meter.Karena ada teriakan dari arah bangunan maka tim dan warga mendekat.Tapi sayang tim dan warga tidak bisa membantu karena hari sudah mulai gelap.

“Tim dan warga pun langsung menjemput dan mengevakuasi para pekerja lewat sungai. Dari situ lah tim baru tau bahwa jumlah pekerja 4 orang dan yang satunya terpisah.

Mengetahui ada pekerja yang terpisah, tim dan masyarkat kembali mencari satu orang tersebut secara ramai ramai. Lebih kurang 15 menit dalam penyisiran, pekerja yang hilang tadi ditemukan tergeletak dalam semak semak yang berair dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Saat tubuh korban di angkat ke pinggir sungai dan bajunya dibuka, saat itulah di lihat ada luka menganga dibagian leher dugaan sementara akibat di terkam Harimau. Korban langsung dilarikan ke KPP.

Tim Gabungan, lanjut Hutomo, sementara meredakan gejolak masyarakat agar dapat mempercayakan penanganannya kepada Tim Rescue Harimau Sumatera Indragiri Hilir.

Sampai saat ini situasi di TKP cukup menegangkan, warga enggan keluar rumah takut akan diserang tiba tiba oleh si Inyiang Balang.

Sampai saat ini Tim diperkuat oleh personil Polsek Pelangiran, masih di TKP dan bekerjasama dengan masyarakat. Berupaya mengusir atau menembak kan bius kepada Inyiak Balang agar dengan demikian mudah mengevakuasi binatang buas itu ke habitatnya

Menurut Ketua Tim rescue, Harimau terpaksa masuk ke permukiman penduduk karena kondisi hutan yang ada di Pulau Sumatera khususnya di Provinsi Riau nyaris punah, hutan belantara sebagai rumah dan tempat berburu Inyiak Balang dan berubah menjadi Hutan tanaman Industri.

”Sebenarnya Hutan alam merupakan tempat berlindungnya satwa-satwa liar yang di lindungi pihak Pemerintah.Tapi dengan hampir habis nya Hutan Alam berubah menjadi HTI, kondisi hutan yang telah berubah inilah membuat Harimau Sumatera, keluar dari habitatnya, kata salah seoramg warga disana.(HP ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *