Dua Rumah Dirusak Massa Gara Gara Pemilik Diisyukan Pelihara “Begu Ganjang”
PILARBANGSANEWS. COM. SIMALUNGUN,– Gara gara diisukan memelihara “Begu Ganjang” (Hantu Panjang), dua rumah di Dusun Siatasan Nagori Siatasan Kecamatan Dolok Panribuan Kab. Simalungun, dirusak massa. Kaca kaca pintu dipecah, isi rumah dirusak dalam aksi massa yang terjadi Rabu dini hari (11/7) sekitar pukul 00:3 WIB.
Tidak hanya itu, masa juga memukul pemilik rumah yang dituduh memelihara Begu Ganjang. Ponakannya Wasda Nainggolan (27th). Pria yang merantau dan menetap di Tanjung Priuk, Jakarta Utara, ikut jadi korban penganiayaan.
Menurut laporan wartawan Pilarbangsanews.com di Medan, Erizal Syaputra, perisitiwa perusakan dan penghaniayaan terpicu gara gara adanya isu yang mengatakan Mama Meri Br Nainggolan memelihara Begu Ganjang.
Yang menjadi korban amukan massa itu bukan hanya Mama Meri, rumah tetangga Mama Meri juga ikut diporak-poranda massa.
Begu Ganjang adalah hantu panjang dipercayai sebagai hantu pencabut nyawa. Makhluk mistis satu ini hanya dikenal di daerah yang didiami etnis Batak Toba, terutama di Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara.
Sebelum kejadian, kata Wasda Nainggolan, ia sedang berada dirumah tentenya. Pada waktu itu Selasa malam (10/07) sekitar pukul 23.30 Wib, datang Gamot Siatasan dan Jimmi Sirait, kerumah tantenya.
” Siapa kau “, kata Gamot bertanya. Lalu saya menjawab ” yang punya rumah ini adalah bibi ku,”.
Gamot mengatakan ada laporan dari masyarakat bahwa pemilik rumah ini memelihara Begu Ganjang.
Usai mengatakan itu Gamot meninggalkan Rumah Mama Meri Br NAINGGOLAN.
Pada pukul 03.00 Wib, Warga beramai – ramai datang kerumah Mama Meri Br NAINGGOLAN.
Warga mengajak saya bersama bibi Merri ke Warung Marga Sitio untuk membicarakan isu tentang Begu Ganjang.
Tuduhan bahwa Mama Meri punya hantu panjang pencabut nyawa itu hanyalah isu. Warga sepertinya kurang percaya kalau itu hanya isu, meski bibi Meri telah bersumpah tidak ada memiliki Begu Panjang.
Pembicaraan selesai sampai di situ, saya bersama Mama Meri Br Nainggolan pulang kerumah bibi.
Saat kami sudah berada didalam rumah, Warga rupanya datang menyusul.
Mereka ikut masuk kedalam rumah menyeret saya dan bibi Meri keluar rumah.
“Mereka memukul kami dan mengikat aku dengan tali,” ujar Wasda Nainggolan.
Saat rumah sudah dirusak, tak lama kemudian barulah datang polisi.
Karena saya dan Mama Meri mengalami luka lebam dan berdarah, polisi membawa saya dan bibi Meri berobat ke Puskesmas.
Sementara itu, personil Polsek Tiga Dolok mencatat 2 ( dua ) unit bangunan rumah permanen serta barang- barang yang ada dalamnya porak poranda dirusak massa.
1 ( satu ) unit bangunan/ kedai, serta 2 ( dua ) unit Sepeda Motor milik HASMARON SIDABUTAR juga ikut dirusak massa di pagi buta itu.
Pemiliknya HASMARON SIDABUTAR, merasa takut atas kejadian itu, sehingga dia cepat melarikan diri menuju Pematang Siantar.
Kios/bengkel sepeda motor berikut sepeda motor milik ANIEL SIDABUTAR, pun dirusak masa.(Ezl)