.Batusangkar

Bocah Rasyid Dari Batusangkar Penderita “Ekstrofi Bladder” Harapkan Secercah Kepedulian Kita

BUKITTINGGI, PILARBANGSANEWS. COM. Bocah Rasyid baru berumur 3 th, anak dari pasangan Jaelani dan Nurhayani, warga Nagari Lubuak Jantan, Kecamatan Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar, Sumbar, menderita penyakit Ekstrofi Bladder (sebuah kelainan yang tampak pada saat bayi lahir, di mana kandung kemih dan organ sekitarnya yang berhubungan berada di luar dinding perut.

Bocah ini lahirnya normal, namun penyakit itu mulai mulai tampak saat ia berumur 4 hari, tiba-tiba seluruh badannya kuning. “Kami membawanya ke salah satu rumah sakit di Batu Sangkar, kemudian Rasyid dirujuk lagi ke salah satu rumah sakit di Padang, dia dirawat selama 23 hari,” kata ayah Rasyid menceritakan awal gejala penyakit itu diderita anaknya.

Setelah dilakukan pemeriksaan, kata ayah Rasyid, lebih lanjut. Ternyata dokter bilang ia menderita Ekstrofi Bladder dan harus dioperasi di Jakarta saat umur Rasyid sekitar 6 bulan.

Sebagai penderita penyakit Ekstrofi Bladder, Keluhan yang Rasyid ketika sibocah buang air seni, keluar terus menerus dan badannya sering mengalami demam hingga muntah terus menerus.

Karena keterbatasan dana untuk biaya operasi, orang tua Rasyid pasrah dan menyerah nasibnya kepada Allah Yang Maha Kuasa, apa yang terjadi terjadilah… Dan mereka tidak membawa Rasyid ke Jakarta.

Allah SWT Maha Kaya, rupanya penderitaan yang dialami Rasyid tercium oleh
Komunitas S3 (sadakah seribu saja), swbuah komunitas yang dipelopori para akhwat yang peduli atas kesusahan orang lain di SUMBAR.

Komunitas ini membawa Rasyid kembali ke rumah sakit dan diperiksa ulang, dokter merekomendasikan agar secepatnya Rasyid dirujuk ke Jakarta untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, dan bisa dioperasi.

Untungnya biaya pengobatan akan ditanggung KIS nantinya,namun biaya lain seperti ongkos ke Jakarta, akomodasi selama berobat, dan biaya lain pasca operasi tentunya menjadi tanggungan keluarga Rasyid sendiri. Pihak keluarga sangat kebingungan bisa mendapatkan uang darimana sementara kondisi Rasyid sudah sangat mengkhawatirkan. Kondisi keuangan keluarga Rasyid sangat pas-pasan. Bapak Jaelani, ayah dari Rasyid hanya bekerja sebagai buruh serabutan sementara ibu Nurhayani hanya ibu rumah tangga.

Saat ini rasyid telah berangkat ke jakarta, berkat kerja sama antara HILMI Tanah Datar dengan S3 lintau, serah terima penangan rasyid telah dilakukan sore ini diBIM dr pihak S3 ke ketua DPW HILMI Tanah Datar Ilal Ilham, dijakarta rasyid akan dijemput langsung oleh ketua DPP HILMI Habib Ali untuk dibawa ketempat menginapnya.

Sementara dalam pengurusan ke RSCM akan didampingi oleh HILMI-FPI,
bekerja sama dengan rumah singgah peduli, dalam Perawat ditangani Relawan komunitas peduli generasi (Inyiak T)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *