Hukum

Tindakan Aparat Keamanan Terhadap Neno Warisman Bisa Jadi Bumerang Bagi Pemerintahan Jokowi

BATANG KAPEH, PILARBANGSANEWS. COM,– Cara Kapolda Riau memerintahkan anak buahnya menangani kehadiran Hj Neno Warisman di Pakanbaru disesalkan berbagai pihak, bagaimanapun pihak keamanan pintarnya berkelik bahwa aksi yang ditampilkan pihak berwajib itu bukan persekusi, namun masayarakat menilai lain.

“Dari Vidio yang banyak beredar di jejaring sosial, terlihat jelas bahwa tindakan aparat keamanan di Riau telah menampilkan aksi identik persekusi kepada Neno,” demikian pendapat DR Elza Syarief SH.MH, salah seorang pengacara kondang ketika diminta komentarnya terkait cara aparat keamanan di Pekanbaru memberikan pengamanan kepada mantan artis yang kini menerjunkan diri sebagai ustazah itu.

Tindakan aparat keamanan justru bukannya bisa membuat masyarakat diam dan berhenti bereaksi dan itu terbukti bahwa aksi deklarasi tetap saja dilakukan didepan masjid Agung An Nur Pekanbaru keesokannya.

“Aparat keamanan kini tidak bisa meniru gaya gaya preman masa lalu, tindakan Kapolda Riau itu justru bisa menjadi bumerang bagi pemerintah Jokowi, belum apa apa Neno di Pakabaru dia sudah dicegah, masa sih datang ke Kota Pekanbaru gak boleh” kata Elza.

Jika kehadiran Neno Warisman itu akan dapat memicu terganggunya keamanan di kota Pekanbaru, ya itu tugasnya pak polisi mengamankannya, bukan dengan cara mempersekusinya mbak Neno untuk meninggal Pekanbaru.

Menurut Elza, jika gaya gaya kuno dan kembali kepada jaman preman tetap dipertahankan kapan majunya negara kita ini dalam berdemokrasi. Kapan prometernya (profesional, modern dan terpercaya) polri itu.

Baca juga;

Kabid Humas Polda Riau Kombespol Sunarto: Tidak Ada Persekusi Terhadap Hj Neno Warisman

Tak Pun Ada Neno Warisman, Deklarasi GantiPresiden2019 Tetap Berlansung Di Pakanbaru

Tak Pun Ada Neno Warisman, Deklarasi GantiPresiden2019 Tetap Berlangsung Di Pakanbaru

Kapolda Riau Brigjen Polisi Eko Widodo Prihastopo Didesak Mundur

Jadi kalau ada kelompok kelompok yang tidak suka dengan apa yang dilakukan kelompok lain, adakan aksi tandingan, bukan menolak gerakan tersebut cara preman.

“Kenapa ada aksi ganti presiden, karena orang menganggap presidennya tidak berprestasi, nah bagi yang gak suka adakan kegaiatan bilang presidennya banyak pembangunan yanb telah diwujudkan, begitu dong , bukan menekan orang berpendapat,” ucap Elza (YY)

Foto DR Elza Syarief diambil dari Google ( Kapanlagi.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *