Bukittinggi

KONI Bukittinggi Gelar Program 100.000 Pelatih dan Instruktur Olahraga

BUKITINGGI, PILARBANGSANEWS. COM,--Dalam rangka peningkatan profesional manajemen olahraga dan kapasitas organisasi olahraga, Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia menggelar kegiatan pelatihan untuk 100.000 pelatih dan instruktur olahraga se-Indonesia.

Untuk Kota Bukittinggi yang memperoleh kuota untuk 500 orang pelatih dan instruktur olahraga dilaksanakan oleh KONI Kota Bukitinggi yang mengusung tema “Dengan Program Pelatihan 100.000 Pelatih dan Instruktur Olahraga Kita Tingkatkan KapasitasTenaga Keolahragaan dan Pembinaan Olahraga Prestasi di Kota Bukittinggi” yang dibuka secara langsung oleh Wakil Walikota Bukittinggi Irwandi bertempat di Aula SMAN 1 Bukittinggi, Jum’at (5/10).

Terlihat hadir pada kesempatan tersebut Sekretaris Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora RI Marheni Dyah Kusumawati, Kepala Bidang Peningkatan Wasit / Juri dan Tenaga Pendukung Kemenpora Harianto, Ketua KONI Kota Bukittinggi Dipha Arkendi, Kabid.Pemuda dan Olahraga Dinas Parpora Bukittinggi serta Ketua – ketua Cabang Olahraga Koni Bukittinggi.

Ketua pelaksana Ridwan Maret mengatakan, kegiatan pelatihan yang digelar mulai tanggal 5 sampai 7 Oktober 2018 ini merupakan bentuk kerjasama antara Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dengan KONI Kota Bukittinggi guna peningkatan mutu pelatih dan instruktur olahraga khususnya yang ada di Bukittinggi yang dibiayai sepenuhnya oleh Kemenpora RI.

“pelatihan 100 ribu untuk pelatih dan instruktur olahraga yang dilaksanakan ini kuota untuk Bukittinggi sebanya 500 orang, kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan kapasitas dan mutu pelatih dan instruktur yang ada di Bukittinggi, guna mengembangkan prestasi-prestasi olahraga dikemudian hari, dimana kegiatan pelatihan selama tiga hari ini sepenuhnya dibiayai oleh Kemenpora RI”, ujarnya.

Sekretaris Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora RI, Marheni Dyah Kusumawati mengatakan bahwa tidak semua daerah yang memperoleh kegiatan pelatihan ini, dan Koni Bukittinggi termasuk yang gigih untuk memperjuangkan program ini ke pusat. Para pelatih dan instruktur serta para guru – guru penjas akan mampu membangun mental atlit, apabila satu orang pelatih melatih satu orang atlit, Bukittinggi nantinya akan punya banyak atlit.

“para pelatih nantinya akan menjadi motivator, kalau satu guru saja melatih satu orang atlit berapa banyak atlit di Bukittinggi nantinya, paling tidak pelatihan ini mengeluarkan 100 orang atlit saja. Apabila tidak bisa menggarap atlit yang umum, latihlah anak – anak yang disabilitas, sesungguhnya atlit umum dan disabilitas perlakuannya sama di Kemenpora”, terangnya.

Marheni Dyah Kusumawati juga berharap, apabila daerah tidak memungkinkan untuk menggarap semua cabang olahraga, maka cukup fokuskan saja kepada cabang olahraga yang sesuai dengan potensi yang dimiliki Kota Bukittinggi, jadi fokus saja 10 atau 5 cabang olahraga tetapi menjadi andalan, harapnya.

Kemudian juga dikatakan bahwa Kemenpora saat ini fokus kepada pembangunan SDM yag salah satunya pelatihan kepada pelatih yang materinya baru sosialisasi dan umum, dan kemudian nantinya baru pelatihan berlisensi, disamping itu kelemahan selama ini bagi pelatih adalah bahasa asing khususnya bahasa inggeris dan dihimbau kepada semua pelatih agar lebih mendalamai bahasa inggeris untuk melatih atlit atlit yang berkualitas.

Sementara itu Wakil Walikota Bukittinggi Irwandi mengucapkan terima kasih kepada kemenpora RI yang telah memfasilitasi kegiatan ini, dan berharap kedepannya Kemenpora juga akan membantu fasilitas sarana dan prasarana olahraga yang dibutuhkan, mengingat selama ini banyak cabor terbentur karena minimnya fasilitas sarana.

“pelatih –pelatih di Bukittinggi cukup bisa bersaing dengan kualitas yang dimiliki, namun sering gagal karena faktor bahasa, untuk itu harus menjadi perhatian bagi Dinas Parpora. Disamping itu permasalahan yang banyak dialami cabang – cabang olahraga di daerah karena terbentur fasilitas sarana olahraga, untuk itu kami minta bantuan dari Kemenpora, karena daerah juga harus diberikan kesempatan yang sama. Kepada semua peserta diminta agar betul – betul serius mengikuti karena ini adalah kesempatan langka, mudah – mudahan kedepan masih ada lagi program yang dialokasikan untuk kita”, ungkap Wawako Irwandi.

Kemudian Irwandi juga menyinggung mengenai Porprov yang tidak lama lagi akan digelar. “kita kesana dengan target yang jelas, dalam iven Porprov harus jelas dan terukur, bagi cabang yang tidak bisa menyumbangkan medali tidak usah berangkat, karena semua akan dipertanggungjawabkan. Kita kesana pergi bertarung dan harus menang, jangan ada yang memaksakan diri, kuncinya Porprov adalah puncak prestasi bukan ajang uji coba, jangan hanya mau Porprov baru latihan”, pungkasnya.

Sebagai pelatih dalam pelatihan ini adalah dari Kementerian Pemuda dan Olahraga RI serta dari Bukittinggi sendiri. (Ylm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *