Kriminal

RO Ikut Membantu Membunuh Keluarga Muhajir Tanpa Dapat Imbalan

MEDAN, PILARBANGSANEWS. COM,-– Ro salah seorang tersangka pelaku pembunuhan Muhajir bersama istri dan anaknya, mengaku ikut membunuh karena ingin membantu teman dan mereka tidak dibayar oleh otak sipelaku.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, pembunuhan itu terjadi hanya persoalan karena otak sipelaku Agus sering dipanggil “gemuk” dan Pasukan Gajah oleh korban.

Agus sendiri tewas akibat didor petugas. Agus melawan saat ditangkap di Pekanbaru, dengan upaya terukur polisi terpaksa melepaskan tembakan kearahnya.

Rio mengaku dia diajak Agus untuk melakukan aksi pembunuhan itu, karena Agus merasa sakit hati dan dendam kepada Muhajir dan istrinya. Dia juga mengaku, bahwa untuk pekerjaan tersebut, dirinya tidak mendapat imbalan apa-apa.

“Namanya kawan, makanya ikut dia,” kata Ro di hadapan wartawan.

“Kata dia (Agus) keluarga korban sering mengejeknya. Mereka (Suniati dan Muhajir) selalu mengatakan, ‘Pasukan gajah wis teko (pasukan gajah sudah datang)’ kalo nampak dia,” tutur Rio menirukan ucapan keluarga Muhajir.

Namun menurut dia, mereka juga membalas dengan mengatakan, “Tuyul.. tuyul,” kepada keluarga Muhajir, karena tubuh mereka memang terbilang kecil-kecil.

Akhirnya Agus dan dirinya merencanakan pembunuhan tersebut dua hari sebelum keluarga Muhajir diketahui hilang.

“Kami rencanakan dua hari sebelumnya (Minggu 7/10/2018). Terus kami datang ke rumah korban malam itu (Senin, 8/10/2018), sekira jam 23.30 Wib. Waktu itu hujan deras, Agus pura-pura mau minjam uang,” kata Ro.

Sementara itu, menurut Rio, dia menunggu di depan rumah dengan membawa sangkur yang sudah disiapkan. Namun menurut dia, sangkur itu hanya untuk menakut-nakuti saja, dan saat itu memang tidak dipergunakan.

Selanjutnya, begitu Agus masuk ke dalam rumah, dia langsung memukul Muhajir. Namun, sesaat setelah Muhajir dipukul, Suniati keluar dan menjerit.

“Jadinya saya ikat dan sumpal mulutnya biar jangan teriak,” kata Rio. Tak lama kemudian, diduga mendengar kegaduhan, M Solihin pun keluar dari kamar. Khawatir ada saksi tindakan mereka, Rio dan Agus kemudian segera mengikat Solihin.

Selanjutnya, ketiga orang itu dibawa dengan menggunakan mobil rental, Toyota Ayla, BK 1465 MG, yang dikemudikan oleh Dian, dan tiba di lokasi pembuangan Selasa (9/10/2018) sekira pukul 3.00 Wib.

Baca juga ;

“Hanya Gara-gara Diejek Gemuk “, Ini Motif H Muhajir Bersma Keluarga Dibunuh

Di lokasi, ketiga korban kemudian dibuang ke aliran sungai dalam keadaan hidup. Setelah memastikan ketiganya tewas, mereka pun pulang dan berpencar. Dian kemudian memulangkan mobil, sementara Agus dan Rio, melarikan diri hingga tertangkap, Minggu (21/10/2018) kemarin. (mdc/Medanbicara/salut.)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *