Tudingan Campur Tangan BIN Terhadap Penempelan Bendara di Kediaman HRS Hanya Ilusi
JAKARTA, PIKARBANGSANEWS.COM,– Ketua Setara Institute, Hendardi, mengatakan, tuduhan Rizieq Shihab (RS) atas rekayasa kasus pengibaran bendera (penempelan kali ya ? Red) di Arab Saudi oleh pemerintah Indonesia, tidaklah berdasar dan hanya menunjukkan upaya dirinya menjadi tokoh yang ingin diperhitungkan dalam konstalasi politik Indonesia.
“Cara ini juga merupakan upaya melanggengkan pengaruh pada para pengikutnya, sehingga tetap berada dalam satu barisan dan imamah terhadap RS, yang ujungnya adalah untuk kepentingan politik praktis dalam Pilpres 2019, ” ini ditulis dalam komentar pers Hendardi terkait dengan sinyalemen yang menyebutkan adanya campur tangan intelijen terhadap kasus penempelan bendera berwarna hitam yang bertuliskan kalimat tauhid di dinding rumah HRS.
Seperti yang diberitakan, akibat adanya penempelan bendera itu, HRS diperiksa oleh aparat keamanan Arab Saudi karena bendara itu dianggap punya kaitan dengan terorisme.
Perlu diketahui, tulis Hendardi lebih lanjut, bahwa semua otoritas negara Arab Saudi sebagai negara yang berdaulat tentu tidak mungkin ada campur tangan dari negara lain.
“Jadi masalah adanya bendera hitam di kediaman RS di Arab Saudi tidak perlu ditanggapi berlebihan oleh pemerintah dan unsur aparat keamanan. Dugaan, kecurigaan serta tudingan pengikut RS sebagai perbuatan dari unsur aparat Negara RI seperti BIN disamping tidak logis juga hanya fantasi, ilusi dan dugaan kuat merupakan bentuk politisasi sebagai seolah-olah korban,” tulisnya.
Hendradi menyatakan adalah benar setiap warga negara Indonesia di luar negeri harus dilindungi Pemerintah RI tidak terkecuali RS. Namun mesti terus diingat bahwa status RS adalah pelarian/buron dari beberapa kasus yg melilitnya di Indonesia termasuk chatting porno yang diduga melibatkan dirinya. RS memilih menghindar menghadapi hukum di tanah air, namun tetap mencoba bermain politik di negara orang yang konsekwensinya juga kerap mesti berhadapan dengan hukum di negara tersebut.
Hendardi memuji, upaya dan bantuan yg telah dilakukan oleh Perwakilan Pemerintah RI di Arab Saudi sudah jauh lebih dari cukup kepada RS sebagai WNI yang ada di luar negeri yg justru menghindar dari proses hukum di Indonesia, demikian komentar aktivis HAM, pejuang kesetaraan dan keberagaman itu mengakhiri. (Rel)