Politik

Partai Demokrat Mayoritas Pilih Prabowo-Sandi Tapi Tak Berikan Sanksi Jika Ada Kadernya Milih Jokowi-Amin

JAKARTA, PILARBANGSANEWS.COM,--Ketua Fraksi partai Demokrat DPRRI, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas mengaku mengetahui ada kader partai yang mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 01, Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Padahal, Demokrat secara resmi mengusung paslon nomor urut 02 yaitu Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

“Kami sudah sangat mengetahui, survei internal Partai Demokrat menyatakan memang mayoritas memilih Pak Prabowo. tetapi ada juga yang sesuai dengan cultural wilayah setempat itu memilih Pak Jokowi,” kata Ibas saat ditemui di sela-sela acara Pembekalan Caleg DPR RI Partai Demokrat, di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (11/11/2018).

Menurut dia, hal itu juga terjadi pada partai lain. Ia menilai, belum tentu seluruh kader mendukung paslon yang diusung secara resmi oleh partai.

Ibas mengatakan, Demokrat adalah partai yang demokratis.

Pilihan dukungan untuk pilpres menurutnya adalah urusan masing-masing kader sebagai individu.

Oleh karena itu, tidak akan ada hukuman yang dijatuhkan pada kader yang memiliki pilihan berbeda soal capres dan cawapres.

TAKBIR 3 Kali

Mengetahui adanya pernyataan Ibas yang membebaskan kadernya milih pasangan Capres/cawapres no 1, disambut dengan Takbir…, Takbir…, Takbir ditambah dengan mengucapkan rasa syukur Alhamdulillah, keluar dari mulut HM. Darmizal, MS, Ketua Umum Relawan Jokowi atau ReJo setelah mengetahui jika seluruh kader Partai Demokrat ditanah air dipersilahkan mendukung Jokowi Capres nomor 01 pada Pilpres tanggal 17 April tahun 2019 mendatang.

“Allahu Akbar. Sangat mengharukan, saya bangga dan sangat menyambut baik apa yang disampaikan oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang mempersilahkan kader Partai Demokrat diperkenankan mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin,” ujar Darmizal kepada wartawan Rabu (13/11/2018) sambil menadahkan tangannya berdo’a.

Pendiri Partai Demokrat ini menambahkan, sejak awal dirinya sudah memprediksi jika suara Partai Demokrat akan terbelah dalam Pilpres 2019. Terlebih, kata dia, tokoh milenial Partai Demokrat yang juga putra Ketua umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak diberikan peran central di koalisi Prabowo-Sandi.

“Ini yang mendasari saya dan teman-teman mendirikan ReJo. Karena, kami melihat sosok Presiden Jokowi ingin membangun bangsa dan seorang pekerja keras melanjutkan capaian dan mempercepat apa yang sebelumnya telah dikerjakan oleh SBY-JK,” ujar Darmizal.

Pria berdarah Minang ini menambahkan, ketulusan hati Jokowi untuk membangun bangsa ini harus didukung semua kalangan, termasuk seluruh kader Partai Demokrat.

“Seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali pasti merasakan hasil pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi. Rakyat pasti dapat melihat dengan mata hati yang paling dalam, bahwa pembangunan saat ini sungguh nyata. Mereka yang tidak mau melihat kenyataan, adalah mereka yang sengaja menutup mata hati dan telinganya dengan kegelapan untuk melihat hasil pembangunan yang nyata. Pembangunan yang belum selesai ini memang harus dituntaskan dengan cara memilih kembali Jokowi di Pilpres,” tuturnya.

Tentunya, dengan sikap Ibas yang mempersilahkan kader Partai Demokrat untuk mendukung pasangan Jokowi Amin, akan membuat partai yang kini dikomandani Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini dapat menuai kejayaannya kembali.

“Partai Demokrat harus pandai mengambil manfaat agar lolos parliament treshold yang terasa sangat berat. Maka itu, saya juga mengajak seluruh kader Partai Demokrat di tanah air bersama-sama menularkan, menggelorakan jika perlu mendeklarasikan secara nasional apa yang diucapkan mas Ibas tersebut. Partai Demokrat berkejaran dengan waktu yang semakin sempit,” pungkas alumni Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *