Rocky Gerung ; Judul ILC “Ustadz Ba’asyir Bebas… tidak?” Kurang Menggigit
BATANG KAPEH, PILARBANGSANEWS.COM,— Salah seorang Intelektual Indonesia, Rocky Gerung menilai judul ILC ( Indonesia Lawyer Club) pada Selasa malam (29/1) membahas Ustadz Abu Bakar Ba’asyir Bebas.., Tidak? Kurang menggigit. Mestinya yang dibahas “Berita Pembebasan Ustadz Ba’asyir hoax atau bukan? Karena Rocky menganggap pembebasan Ustadz ABB itu adalah hoax.
Saat ditanya Host ILC Karni Ilyas, apa komentar Rocky Gerung terkait polemik yang terjadi?
Ricky mengatakan polemik ini memeperlihatkan ada kekacauan di “dapur kekuasaan”.
“Ada pepatah bilang begini ‘Too many cooks spilled the brood‘ (terlalu banyak hoki sup itu tumpah berantakan), itu yang terjadi sekarang, tumpah berantakan sup itu,” kata Rocky
Jadi presiden sekali lagi bikin hoax. Dia dibantah oleh bawahannya. Dan itu tidak elok sebetulnya,” kata Rocky.
Anda bayangkan bahwa pak Tito (kapolri-Red) menerangkan secara lengkap urutan-urutan peristiwa, konsekuensi diplomasinya, karena terorisme ini salah satu investasi internasional.
Seharusnya, menurut Rocky, tetkiat pembebasan ABB ini, Jendral Tito yang mengucapkan pemikiran pemerintah, bukan presiden. “Sebab apabila pak Tito bikin kesalahan Presiden masih bisa koreksi,”
Ini ngaconya Presiden ambil alih sesuatu, sehingga dia dikoreksi oleh anak buahnya, sebab tidak ada lagi yang diatas presiden untuk mengoreksi hoax yang dibuat Presiden sehingga dia dikoreksi oleh anak buahnya.
“Jadi ini kegagalan soal digniti (martabat) dan bonafitivitas, sehingga orang melihat Presiden selalu curi star, seharusnya itu tidak perlu dia lakukan secara tergesa gesa. Itu sama halnya dengan Presiden bagi bagi sertifikasi, yang sebetulnya didiamin masyarakat bisa mendapatkannya sertifikat itu. Tapi ditunggu momentum Persiden datang, seolah olah itu kasih sayang negara padahal itu hak dari warga negara.
Begitu juga soal ABB, yang telah diupayakan sejak tahun 2017, tapi ditunda supaya presiden yang mengucapkannya.
Apa dibelakang semua itu? Menurut Rocky setelah semua dilakukan penyisiran, maka yang tinggal adalah motif politik, yaitu menambah elektabilitas,” ucapnya
Didalam pemikiran publik, lanjut Rocky, sinopsis itu yang tertangkap, mau dibantah dengan jalan apapun, publik menangkap bahwa presiden ingin menunggangi suara islam karena statistik menentukan pemilu tergantung dari suara Islam .
“Jadi kita tak perlu menganalisis sesuatu yang kasat mata sebetulnya, yaitu jumlah merebut kekuasaan berkurang, karena cara memasaknya keliru.
“Jadi seolah oleh presiden mau bilang begitu, Makruf Amin tadinya merupakan premi untuk asuransi suara islam, karena dianggap tidak cukup maka dicari asuransi lain yaitu Abu Bakar Ba’asyir,” tambahnya.
Ricky juga menilai diskusi yang telah menampilkan beberapa orang pembicara, seolah olah bersopan sopan untuk menganalisis kasus ini. Kita tidak punya semacam sistem untuk mengakui memang terjadi suatu kesalahan koordinasi didalam pemerintahan.
Menurut Rocky kalau diasumsikan pemerintahan itu adalah tubuh manusia, alam itu memberikan fasilitas pada sel yang rusak untuk bunuh diri namanya apotoksi. Jadi unsur sel dalam tubuh kita terindikasi akan merusak sistem sel itu akan membunuh dirinya sendiri supaya tidak merusak sel sel yang baik. Kalau dia gagal bunuh diri itu namanya metistasi akan menjadi cancer.
Jadi saya malas untuk berkomentar lebih banyak karena upaya untuk mencari pembenaran, justru kita semakin mengerti bahwa kekuasan hari ini compang camping. Dan berusaha mencari tambal sulam, dan tambalnya pun tidak sempurna.
Sampai sekarang orang tidak tahu, apakah ini problem kemanusiaan, kepastian hukum atau upaya untuk menambal elektabilitas.
Rocky menduga ada sel yang sudah mati didalam kekuasaan yang seharusnya sudah bunuh diri, tetapi dicoba dengan memberi antibiotik tingkat tinggi. Apakah dia itu penasehat presiden, apakah dia bahagian dari permainan kekuasaan atau bahagian dari kesengajaan untuk merong-rong legitimasi presiden Jokowi.
“Jadi diatas segala segalanya, yang saya mau katakan adalah yang dilakukan presiden hari ini juga adalah hoax. Yang dilakukan presiden hari ini adalah ketidak dewasaan dalam berpolitik, karena dia terburu buru, tergesa gesa pamer legalimitasi baru dengan cara membeli asuransi baru. Seolah olah Ma’aruf Amin itu tidak cukup perlu ditambah dengan Abu Bakar Ba’asyir.
“Jadi janganlah bermain main dengan statistik hanya karena menurunnya elaktabilatas. Sesuatu yang dibuat buat justru menunjukkan bahwa didalam nya ada lubang hitam yang sedang membuntuti proses demokratisasi, dan kita bisa ditekan oleh lobang hitam itu.
Terakhir Rocky mengatakan kesannya, bahwa diistana sekarang sedang terjadi black market justice (pasar gelap kekuasan). Sampai sekarang orang tidak tahu siapa pemeran utamanya. Tapi kita tahu bahwa hal itu adalah ongkos politik yang berbahaya yang terjadi hari hari ini,” tutupnya. (YY)
Foto Rocky repro TVOne