Pejabat “Dadonyo Badabok Dabok” Isu Mutasi di Dharmasraya semakin Santer
Dharmasraya, Pilar bangsa News – Perbincangan untuk meresafle kabinet jilid dua bakal dilakukan oleh kepala daerah kabupaten Dharmasraya sudah mulai terasa diantara para PNS yang bertugas dilingkungan Pemkab Dharmasraya. Sejumlah kepala OPD kini dadanya “badabok-dabok” menunggu mutasi itu diumumkan.
Beberapa orang kepala OPD yang diprediksi akan diganti oleh orang nomor satu di kabupaten Dharmasraya setelah menilai kinerja yang mereka kerjakan pasca pelantikan beberapa bulan sebelumnya.
Kepala OPD yang disebut-sebut akan diganti diantaranya adalah kepala, dinas Budparpora Sutan Hendri, kepaladinas pendidikan Marius, kepala dinas perikanan Holtikultura Ramilus, dinas Satpol PP dan Damkar Akhrial, kepala perpustakaan dan Arsip Nasution, bahkan kepala dinas pekerjaan umum, Junaidi Yunus juga disebut-sebut akan di ganti.
Namun semuanya bisa saja tidak seperti yang diprediksi, ini tergantung dan hak prerogatif Bupati yang akan memakai siapa yang pantas dan cocok sebagai pembantunya.
Sumber Pilarbangsanews.com menyebutkan nama kepala OPD yang disebut-sebut diprediksi akan diganti berdasarkan kinerja yang mereka lakukan selama ini, yang dinilai kurang memenuhi keinginan dari program dan visi serta misi kepala daerah selama ini.
Menurut ketua LSM Lidik kabupaten Dharmasraya, Danil chaniago kepada awak media mengatakan, memang sudah saatnya bupati menilai dan mengevaluasi kinerja kepala Opd yang telah dilantiknya sebelumnya.
Bahkan secara kasat mata kepala OPD tersebut memang kurang dalam kinerja dalan melaksanakan kegiatan serta program bahkan bisa dikatakan adanya penurunan prestasi selama menjabat, salah satu contoh di dinas pendidikan yang peringkatnya merosot tajam di tahun 2017 ini.
“Saya rasa sudah wajar bupati meresafle kabinetnya selain untuk penyegaran, juga untuk peningkatan kinerja. Masyarakat jelas ingin terobosan dari kepala-kepala OPD kalau memang tidak memenuhi apa yang dinginkan masyarakat ganti saja,” ujarnya.
Salah seorang guru kabupaten Dharmasraya yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, kecewa dengan kebijakan yang dilakukan oleh kepala dinas pendidikan saat ini, bahkan kebijakannya terhadap para guru dan tenaga pendidik yang ada di Dharmasraya banyak yang tidak masuk akal. “Prestasi kelulusan tingkat SMA tahun ini saja Dharmasraya hanya peringkat 18 se Sumbar,” ujarnya. ( Rjl )