Zalika....

​BAHAGIANYA JADI SEORANG IBU SAAT PERTAMA KALI MENETEKKAN DEBAY (bagian 10)


PILARBANGSANEWS.COM. 

Kalau dihitung berapa banyak bekas tusukan jarum infus ke Vena tangan dan  kaki Zalika sejak  menjalani operasi Hidrosefalusnya?

Sedikitnya ada  30 bekas tusukan termasuk tusukan jarum mengambil sampel darah untuk diperiksa di laboratorium.
Kemudian bagaimana pula cara dokter melakukan tindakan opraratif Hidrosefalusnya. 

Untunglah disaat melakukan sumua tindakan itu  tidak kami saksikan,  jika kami diharuskan menyaksikan,  ambo orang pertama yang harus bilang “membana”  dalam kontek ini menurut bahasa Indonesia artinya “mohon izin untuk tidak melihat”. Tak berani melihat bagaimana kepala seorang bayi di tembus dengan peralatan oprasi medis. Ngeri…

Sore kemaren saat ambo datang membesuk Zalika infus sudah dibuka, slang oksigen yang selama ini hampir setiap hari melekat di hidungnya sudah dilepas. Kondisi fisik si sipit mulai membaik.

Dokter spesialis anak (Sp.A) urang awak dari Piaman alumni FDok Unand itu tengah hari kemaren rupanya memerintahkan kepada perawat jaga di NICU (Neonatal Intensive Care Unit) tempat Zalika dirawat untuk membuka slang oksigen dan slang untuk mendistribusikan makanan yang dipasang kelambung serta melepas infus terhadap si debay.
Slang untuk memasukkan ASI yang dipasang ke lambung si sipit, telah  dipasang sejak si sipit berumur 2 hari atau beberapa jam sesudah si sipit menjalani operasi Hidrosefalusnya.

Sejak lahir sampai tengah hari kemaren, pemberian ASI kepada si debay lewat slang yang dipasang kelambung  dan jika kondisi membaik perawat jaga memberinya pakai dot botol.
Namun sejak tengah hari kemaren, sekitar pukul 10:25 WIB  hari Rabu (23/8)  si debay  menetek untuk pertama kalinya langsung dari nenen si bunda. Nenen bundanya baru dirasakan oleh lidah dan mulut Zalika saat dia telah berumur 13 hari.

Jadi selama ini pemberian ASI kepada si debay?  Ya lewat slang yang dipasang kelambungnya itu juga lewat botol dot. 

ASI yang dikonsumsi tetap berasal dari bundanya, diambil dengan cara pemompaan 2 kali sehari. Saat ambo menulis tulisan ini Oma Hajjah Is, Zalika sedang membantu menantunya (bunda Zalika) dikamar mengeluarkan ASI yang akan di konsumsi Zalika untuk hari ini. 
Pada malam hari Ayah dari Zalika rutin  mengantarkan persediaan ASI baby. Tentu setelah selesai proses pemerahan ASI dari si bunda dilaksanakan. 

Kemaren alangkah senang hati kami semua  lebih lebih  bundanya Zalika, baru   kemaren siang mendapat kesempatan  menetekkan bayinya untuk pertama kali. 
Sebab sejak dia diperbolehkan pulang sehabis oparasi Cesar baru kamaren Tutri Reski Nadya  bundanya  Zalika, benar benar nampak senang dan bertambah  girang, karena Zalika hari kemaren dilepas slang oksigen, slang kelambung dan tidak di infus lagi. Itu menandakan fisiknya sudah mulai membaik. Kekurangan albumin pada hari hari sebelumnya, kemaren sudah dianggap cukup oleh dokter yang menanganinya.

Insya Allah jika kesehatan Zalika benar benar telah prima, hari Sabtu atau Minggu yang akan datang  diperbolehkan pulang oleh dokter yang menanganinya..

Semoga.. Insya Allah
Alhamdulillah…
Aamiin Aamiin YRA.
 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *