Bupati Copot Pimpinan Puskesmas Gara Gara Biarkan Jenazah Tidak Gunakan Ambulance
Pilarbangsanews.com. Makassar– Pernyataan Bupati Bulukumba, AM Sukri Sappewali yang ingin mencopot Kepala Puskesmas (PKM) Kajang, Siti Hayati (27/8/17) membuat sebagian besar masyarakat Bulukumba bernafas lega.
Pasalnya Kepala PKM Kajang, yang berbagai pihak telah menilai sebagai tindakan tidak berperikemanusiaan, membiarkan jenazah (Mappi) terpaksa ditandu dari PKM sekitar 7 kilometer ke rumah duka.
Saril Ch Ketua Kerukunan keluarga mahasisiwa bulukumba (KKMB UIT) mengatakan, Menyikapi isu pencopotan tersebut adalah salah satu sikap kongkrit pemerintah daerah dalam mengurangi tingkat kekecewaan dan rasa kepercayaan terhadap sistem pelayanan pemerintah di kalangan masyarakat atas jenazah yang di tanduh tersebut dari PKM kajang ke rumah duka.”menurutnya.
Lanjut saril Ch, Namun ia pula meminta agar kepala perawatan Puskesmas Kajang juga harus di copot, Ia menilai kepala perawat tersebut juga berperang penting atas insiden jenazah (mappi).
Agar dogma dogma yang berkembang di tengah masyarakat tidak terus berkelanjutan sehingga sistem pelayanan dan kenyamanan berjalan dengan baik serta memperhatikan kejadian serupa tidak akan terulang kembali di sulawesi selatan terkhususnya di Puskesmas kajang kabupaten bulukumba”, katanya.
Lebih jauh Saril Ch menambahkan, mengantisipasi kejadian tersebut dapat terulang di seluruh kabupaten/kota di indonesia terkhususnya di provinsi sulawesi selatan. Ia juga meminta pemerintah pusat dapat mengevaluasi atau menstandarisasi Peraturan Menteri Kesehatan No.71 Tahun 2013 pada Pasal 29 tentang Pelayanan Ambulance. Serta mengajak pemerintah kabupaten bulukumba untuk menjadi kabupaten pelopor perubahan Peraturan Menteri Kesehatan, “untuk masyarakat pemerintah kabupaten harus bertanggung jawab atas insiden yang terjadi di wilayahnya.” Tegasnya.
Sekarang pemerintah kabupaten bulukumba bukan lagi terfokus pada pencopotan Kapus kajang yang menjalankan aturan yang tidak mengizinkan ambulance mengantar jenazah. Melainkan pemerintah harus peka dan malu melihat kondisi pasca kejadian tersebut di wilayah kepemimpinannya bahkan di luar dari wilayah kabupaten bulukumba seperti di kota besar makassar.”Katanya.
Hingga pada malam hari ini, puluhan mahasiswa mengatas namakan kerukunan keluarga mahasiswa bulukumba (KKMB UIT) yang di koordinatori iqbal muhammad, masih terus melakukan Aksi seribu koin dan penggalangan dana terbuka meminta dari seluruh pemerintah kabupaten di provinsi Sulawesi selatan untuk membantu pengadaan mobil jenazah di kabupaten bulukumba serta meminta kepada presiden (Joko widodo) untuk menfasilitasi 1000 mobil jenazah untuk pelayanan maksimal di kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan agar tidak kaku dalam menjalankan program program kesehatan yang ada. (APP)