Diusianya 21 Hari ZALIKA FAIQAH TRISHA HARZI Ikut Berlebaran Haji 1438 H (Bag:16)
PILARBANGSANEWS. COM. PAKANBARU,-
Hari ini Jum’at (1/9), Zalika ikut berhari raya haji, tapi tidak sholat Idul Adha ke Masjid. Kami berdua saja dirumah, mendengarkan takbir tahmid tahlil yang dikumadangkan jemaah sholat Idul Adha dari 3 masjid yang ada di seputar rumah kami. Sementara ayah, Uwo (Kakek Zalika) dan Nenek, mereka menunaikan sholat Idul Adha disalah satu Masjid itu. Setelah nenek pulang dari menunaikan Sholat Idul Adha. Zalika kumandikan.
Memandikan Zalika aku masih perlukan bantuan ibu, maklum ibu muda baru, pertama kali punya si debay. Pasti tidak secekatan Mama martuaku memandikan. Kalau mama tidak hanya cekatan memandikan, membantu keliharan lebih dari seribuan ibu ibu melahirkan yang dibantu mama di Kampung Batang Kapeh, tersebab Mama itu adalah seorang paramedis di Puskesmas Pasar Kuok. Sejak memasuki masa pensiun angka kelahiran sudah berkurang ditangani Mama.
Rupanya dalam hidup ini manusia itu saling bergantian dan ketergantungan. Artinya kita tidak bisa hidup sendiri tanpa pertolongan orang lain. Contohnya mama, meski cekatan dan pintar membantu persalinan ibu ibu hamil, tapi ke-3 orang cucu beliau (2 anak Uda Um dan Kak Miza + 1 cucu Zalika dari aku dan suami) semua proses persalinan melalui operasi Caesar.
Padahal dari seribuan jumlah ibu ibu melahirkan yang ditolong mama hanya beberapa orang saja yang dirujuk ke dokter ahli kandungan. Ya begitulah dunia medis, seorang dokter ahli anak kadang mereka tidak berani membantu mengobati anak mereka sendiri. Mereka akan meminta pertolongan kepada rekan sejawat mereka lainnya.
Kembali pada Zalika, habis kumandikan simata sipit ini kudandani layaknya gadis kecil. Semua ibu ibu mungkin memiliki keinginan yang sama dengan diriku, ingin cepat melihat anak tumbuh dan berkembang, seandainya Zalika itu umpama balon aku ingin meniup balon itu bertambah besar. Heheheh.
Dibawah ini foto foto hasil dandanku untuk gadis kecil ku;
Kepada bapak, ibu, sdr, sdri dimana saja berada dan telah membaca tulisan ini saya, suami dan Zalika tentunya, mengucapkan Selamat Hari Raya Mohon Maaf Lahir dan Batin.
(Tutri Reski Nadia)