ZALIKA MASIH TETAP NANGIS KALAU MANDI (Bag 17)
Mandi pagi bagi Zalika adalah sesuatu yang tidak menyenangkan dan seolah olah kenyamanannya merasa terganggu, setiap aku mandikan si sipit selalu menangis. Dia menangis saat mulai kain bedung, lampin (kain pempers) ku lucuti satu per satu. Tangisnya semakin bertambah keras saat tubuh kecil itu kuceburkan kedalam tempat mandinya (baby shower).
Zalika kalau menangis, kedua belah tangannya mengigil sepertinya layaknya orang kedinginan.
Aku sudah mulai agak pandai memandikan baby ku sendiri, tapi bantuan ibuku masih kubutuhkan, terutama membantu saat proses memandikan itu selesai.
Aku termasuk seorang ibu muda yang beruntung, masih memiliki kedua orang tua kandung, pun papa dan Mama martua masih segar dan sehat. Mereka siap membantu anak dan menantunya saat kuperlukan. Terutama disaat seperti sekarang ini Allah SWT menitipkan Zalika untuk ku asuh, ku besarkan dan kuberikan dia pendidikan yang layak dan menjadi tanggungan aku bersama suami untuk mendidik titipan ilahi ini agar dia selamat menjalani kehidupan dunia dan akhirat kelak.
Tadi papa martua dari kampung lewat pesan WhatsApp bertanya, bagaimana kondisi Zalika, tidur dan mandinya.
Terkait masalah mandi kuceritakan seperti diatas, masalah tidur, papa ku beritahu pala, bahwa jam tidur Zalika saat ini sudah mulai teratur, per dua jam bangun, menangis, baru berhenti menangis bila mulut mungil itu kuberikan ASI.
Daya hisap Zalika kini semakin kuat, begitu juga nafsu konsumsi ASI nya semakin tinggi. Aku selalu menyediakan stok ASI buat Zalika yang kumasukkan kedalam tabung dot. Hal itu kulakukan jika Zalika tidak merasa puas dan kenyang degan langsung menetek, ku tambah dengan stok ASI itu.
Dalam botol dot itu kusiapkan ASI sebanyak 50 meli. Ku coba memberikan ASI melalui botol dot itu, hanya beberapa saat isi botol itu tandas (ludes). Aku gembira nafsu makan Zalika tinggi, selian itu bisa membuat tubuhnya sehat dan pipinya tembam juga akan berfungsi untuk memperbaiki struktur otak Zalika yang traumatis akibat ditutupi air dikepalanya (Hidrosefalus) selama dalam masa kehamilan.
Bersambung….
Tutri Reski Nadia