Pessel

​Abrasi Pantai Di Muaro Kandih Air Haji Sumbar Hancurkan Rumah Warga

PESSEL, KLIKPOSITIF-Sedikitnya 40 unit rumah di pantai Muaro Kandis Kenagarian Muaro Kandis Punggasan Kecamatan Linggo Saribaganti Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar terancam  dihantam pasang surut air laut (abrasi),   dua unit rumah tinggal puing-puingnya akibat abrasi pantai di Muaro Kandis Air Haji itu.

Walinagari Muaro Kandis Punggasan Elkamsi kepada KLIKPOSITIF menyampaikan, dua rumah tersebut milik Milis janda 60 tahun dan anak laki-lakinya Idep 35 tahun. Satu rumah permanen dan satunya lagi milik anaknya rumah semi permanen yang terbuat dari kayu, kini terpaksa menumpangkan dirumah warga lain. 

Lebih lanjut dijelaskannya, masyarakatnya yang mayoritas nelayan itu sudah diancam abrasi semenjak tahun 2010 dan sudah menghancurkan lebih dari 20 unit rumah penduduk didaerah tersebut. Saat itu kata Walinagari sudah ada bantuan dari BNPB berupa relokasi rumah warga, namun tidak semua warga di relokasi. 

Menurutnya, selain abrasi ancaman bagi rumah warga di Muaro Kandis juga  hantaman aliran air muara sungai. Bahkan kikisan aliran sungai terhadap bibir sungai mencapai 50 meter perhari apalagi musim penghuhan. 

“Dulu aliran airnya dua jalur, sekarang dijadikan satu, satunya lagi sudah ditutup. Jadi dengan tekanan air jika hujan bisa menikis sampai satu meter perhari. Muka belakang mengancam pemukiman warga kami, dari depan ombak dari belakang air sungai” sebutnya. 
Walinagari berharap   pemerintah kabuapaten dan provinsi segera turun kepalapangan melihat kondisi saat ini, serta ada solusi yang tepat untuk warga.

Sementara Anggota DPRD Sumbar Dapil Pessel-Mentawai saat peninjauan kelapangan pada Sabtu 9 september 2017, mendesak pemerintah hadir dalam pesoalan itu. Sebab kondisi terkini dilokasi sangat memprihatinkan. 

“Saya juga sudah sampaikan saat paripurna di DPRD, ini kondisi sudah sangat parah pemerintah harus segera memberikan bantuan dan pertolongan apakah itu lewat BPBD Kabupaten dan Provinsi atau melalui PSDA kabupaten dan Provinsi. Ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut,” tegasnya. (Jhon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *