Harapan Seorang Calon Mama Angkat
Pilarbangsanews.com.Bukittinggi.-
Setiap hari aku sempatkan untuk membesuk “si ganteng” itu. Membuat aku semakin susah melupakannya. Kini aku takut, takut takkan dapat kesempatan lagi merasakan tubuhnya. Bu bidan tempat “siganteng” ditinggalkan oleh ibunya, tadi mengatakan hari ini Depsos Bukittinggi, belum datang untuk menentukan status sementaranya, apakah ditinggalkan dirumah bidan atau dipindahkan ketempat lain.
Berdasarkan ketentuan yang berlaku, jika ada seorang bayi yang tidak diketahui identitasnya, pihak kepolisian minta bantuan kepada ibu dimana bayi itu ditemukan untuk merawat sementara menjelang sianak dijemput oleh orang tua kandung atau orang tua yang mengadopsi.
Aku ingin merawat “sigantang”, tapi keinginan itu kandas karena aku memiliki 3 orang anak, 2 jagoan (laki laki) satu orang putri. Banyak persyaratan yang harus dipenuhi oleh orang tua calon pengadopsi. Diantara adalah pasangan suami istri yang tidak memiliki anak dan kalaupun memiliki hanya mereka yang punya anak 1 orang. Selian itu ayah dan ibu calon orang tua asuh harus lebih dahulu melewati setangkaian test pshicologi.
Ini dilakukan tentunya mengingat banyak orang tua asuh yang pada awalnya sayang namun akhirnya membenci sianak bahkan ada yang tega melakukan penganiayaan terhadap anak asuhnya.
Jika mengikuti aturan yang berlaku, aku dapat dipastikan tidak akan mendapat kesempatan untuk merawat dan membesarkan “siganteng”, karena tersandung aturan yang harus dilewati sebagai orang tua pengadopsi.
Namun demikian sampai hari ini aku selalu berharap bahwa siganteng nanti nya aku yang merawat walaupn sementara. Kalaupun tidak mendapat kesempatan, aku ingin orang tua asuhnya nanti bertimpat tinggal tidak jauh dari tempat aku tinggal. Dengan begitu masih banyak peluang bagiku untuk mendekap tubuh mungilnya.
Mungkin pembaca akan mencibir sikap ku ini, sudah ada anak 3 masih mau mengadopsi. Kenapa?
Jawabnya adalah jika rasa sayang ini telah tumbuh akan sulit menghilangkannya.
Untuk saat ini aku masih beruntung ibu bidan As masih tetap hangat ketika aku datang kerumahnya bertamu hanya sekedar memluk sigantang.
Tadi sore siganteng tidur dalam pelukan Mama Memenya (aku). Saat botol dot kumasukkan kemulutnya, dia nanar menatap wajahku. Seperti ada sesuatu yang ingin diucapkannya.
“Mama.. Tatap lah wajah ganteng mam. Mungkin beberapa hari lagi kita tak akan bertemu. Maksh Mama sudah menyanyi aku ya mam.” apakah kata itu yang diucapkannya?
Atau bisa jadi..
“Mama terima kasih ya, Mama telah menyayangi aku beberapa hari ini, biarlah ganteng tidak bersama Mama karena Mama sudah ada anak cowok kayak sigantang. Mama fokus saja merawat Abang Abang Ku itu,” apakah ini yang diucapkannya?
Aku tidak mengerti, tapi aku merasakan tatapan mata itu telah mampu menembus relung hatiku yang sangat dalam. Bahwa dia pasti tahu di hatiku ada kamu nak…(Siti Rahmah Yanti)