Dirkrimsus Polda Sumbar Kombes Pol Drs Margiyanta SH; Berita Permen Mengandung Pil PCC Itu Hoax
Pilarbangsanews.com. Padang,-
Direktur Kriminal Khusus Polda Sumatera Barat, Kombes Pol Drs. Margiyanta SH, menghimbau masyarakat terutama orang tua berhati-hati dengan banyaknya beredar berita hoax terkait peredaran permen mengandung PCC.
“Tidak semua berita di jejaring sosial Facebook, WhatsApp , Line yang diunggah itu benar dan tidak pula semua Hoax, namun kita jangan sampai lengah dan tetap waspada,” kata Kombespol Margiyanta SH, menjawab Pilarbangsanews.com, sebentar ini Sabtu malam (23/9).
Menurut Margiyanta, Krimsus Polda Sumbar sudah turun ke lapangan bekerjasama dengan BPOM Prop Sumbar, terkait ramainya berita di medsos tentang dugaann permen mengandung narkoba termasuk permen bentuk dot / sedotan bayi .
“Setelah BPOM dan krimsus Polda Sumbar turun dan di cek oleh BPOM hasilnya negatif,” tegas Margiyanta.
Jika menemukan berita Hoax sebaiknya ditunggu keterangan resmi dari pihak yang berkompeten. Jika ragu langsung tanyakan kepada pihak kepolisian setempat.
Informasi peredaran permen mengandung PCC dan dikonsumsi siswa SD menyebar di media sosial, wartawan Pilarbangsanews.com. senja tadi masih menadapat kiriman pesat terkait permen yang mengandung pil PCC itu.
Didalam pesan WhatsAppnya itu disebut “Mohon perhatian untuk stakeholder terkait, terinformasi bahwa telah beredar permen susu mengandung PCC dan sudah beredar di Ambarawa sasarannya adalah sekolah-sekolah dan dijual Rp. 2.000 dapet 1 renteng. Mohon di share di grup-grup yang ada untuk kewaspadaan dan proteksi terhadap anak-anak generasi bagi sekolah-sekolah,” begitu bunyi salah satu informasiyang tersebar via WhatsApp.
Selain itu ada pula beberapa informasi serupa dengan bahasa yang berbeda namun dengan maksud inti yang sama. Atas informasi tersebut, kepolisian dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah melakukan kroscek dan ternyata tidak ditemukan peristiwa tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Lukas Akbar mengatakan timnya sudah ke Ambarawa, Kabupaten Semarang bersama personel BPOM. Sejumlah SD didatangi termasuk menanyai para siswa.
Informasi lain menyebutkan permen yang disebut mengandung PCC itu berbentuk hewan. Dari hasil kepolisian mendatangi sejumlah SD di Ambarawa, permen susu berbentuk hewan yang dimaksud dibeli seharga Rp 500 dan tidak menimbulkan efek samping.
Selain itu setelah dicek kode produk oleh BPOM, ternyata tercatat dan diproduksi di Jakarta. Foto permen berwarna putih berbentuk hewan pun turut tersebar beserta informasi hoax tersebut.
Petugas juga sudah berusaha mencari permen yang disebut mengandung PCC di Pasar Projo Ambarawa dan ternyata hasilnya nihil. Koordinasi kembali dilakukan dengan Polsek Ambarawa untuk memantau jika ada peredaran PCC di sana.
“Itu berita awal yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengecekan lapangan ke BPOM dan lapangan,” terang Lukas.
Lukas menjelaskan, informasi yang menyebar itu bermula dari pengungkapan pabrik PCC di Banyumas hari Selasa (19/9) lalu. Informasi hoax tersebut juga ada yang diselipkan dalam informasi pengungkapan pabrik PCC sehingga seolah benar terjadi.
“Jadi yang Ambarawa hoax, yang Banyumas (penggerebekan pabrik PCC) betul, sudah beberapa hari lalu dan sudah dimuat di media massa,” imbuhnya.(yy/ws/rjl)