Direktur RSUD Arifin Achmad; Dosa Bagi Aparat Rumah Sakit Bila Terlantarkan Pasiennya
PILARBANGSANEWS.COM.PEKANBARU,- Direktur RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, dr H. Nuzelly Husnedi MARS , mengatakan bahwa RSUD yang dipimpinnya tidak pernah menelantarkan pasien yang perlu mendapatkan pelayanan rawat inap.
“Sebuah dosa besar bagi segenap karyawan di RSUD ini, jika ada diantara kami yang punya niat menelatarkan pasien yang perlu mendapatkan perawatan secara intensif dan dirawat inap di RSUD ini,” kata Nuzelly menjawab Pilarbangsanews.com, terkait video Soinah penderita penyakit kanker payudara stadium 3 yang terlantar dan kemudian diviralkan akun Facebook Tiva Iris salah seorang pengurus LSM di kota minyak itu.
Seperti yang diberitakan salah satu media Online lokal, dengan viralnya Vidio itu membuat Direktur RSUD Arifin Achmad mendatangi keluarga pasien bukan untuk penanganan medis, tapi justru memarahi keluarganya mengapa di viralkan videonya pasien Soinah.
Dr.H Nuzelly Husnedi MARS bersama istri
Dr Nuzelly MARS yang dihubungi Pilarbangasanews. com lewat telp selulernya pagi tadi Sabtu (21/10) membantah bahwa dirinya tidak pernah marah marah kepada kelurga pasien itu.
“Saya orangnya tidak pemarah kok, buat apa marah marah, sebab marah itu sebenarnya sebuah emosi yang bikin kita tidak nyaman,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Instalasi Bedah RSUD Arifin Achmad, DR dr Effif Syofra Tripriadi SpB(K)ONK kepada Pilarbangsanews.com mengatakan pasien tumor Soinah warga Desa Batang Duku, Kecamatan Bukit Batu, kabupaten Bengkalis itu, dialah yang langsung menanganinya.
“Mulai dari biopsi untuak manantukan sacaro pasti kanker atau tidak , pemeriksaan labor dan Rontgen. Saya yang langsung menanganinya kata Dokter yang pernah bertugas di daerah konflik Waktu Maluku begolak beberapa tahun lalu.
Menurut Efif, saat Soinah berobat dimana kondisinya masih memungkinkan untuk rawat jalan.
Adalah wajar saja kalau ada pihak lain yang sudi memberikan tompangan kepada Soinah sementara dia memperoleh rawat jalan dari pihak rumah sakit dan ini perlu mendapat apresiasi.
Masih menurut Doktor Effif, tidak semua pasien tumor harus segara kita lalukan rawat inap. ” Kalau semuanya pasien yang datang dirawat inap, bisa gak muat itu rumah sakit, sementara RSUD kebanggan warga kota Pakanbaru ini adalah rumah sakit rujukan bagi provinsi Riau dan provinsi Kepri,” tuturnya. (YY)