Ketua PGRI Banyuwangi Sebut Wartawan Dan LSM Tukang Kacau
PILARBANGSANEWS.COM.BANYUWANGI,– Etah kenapa sebabnya Ketua PGRI di Banyuwangi, Teguh Soemarno berani mengatakan wartawan dan LSM adalah pihak yang tidak bertanggung jawab, mengusik, dan mengganggu alias ( tukang kacau-red).
Apakah sebagai Ketua PGRI Kabupaten Banyuwangi Teguh punya pengalaman yang tidak menyenangkan dengan wartawan dan LSM? Tidak diketahui pasti. Yang pasti dalam acara Apel Akbar Hari Guru Nasional Dan HUT PGRI Ke – 72 di RTH Maron Kecamatan Genteng Kabupaten Banyuwangi Rabu 29 / 11 / 2017, Teguh telah menyebutkan wartwan dan LSM orang yang tidak bisa bertanggung jawab.
Insan media yang kebetulan sedang melakukan liputan bak tersambar petir, mendengar secuplik penyampaian Ketua PGRI Kabupaten Banyuwangi Teguh Soemarno saat memberikan sambutan di depan belasan ribu guru.
Insan media yang hadir di lokasi kegiatan yang tak lebih hanya melakukan tugas profesi kewartawanan menggali informasi, dan publikasi. Seketika terkejut dan tidak menyangka akan terlontar dari seorang Teguh Soemarno Ketua PGRI Banyuwangi sebut LSM dan Wartawan adalah pihak yang tidak bertanggung jawab, mengusik, dan mengganggu.
Yang menarik perhatian awak media,Teguh minta kepada Pemerintah Daerah untuk memberikan perlindungan hukum kepada segenap fungsional tenaga pendidikan, guru baik yang ada di UPTD maupun yang ada di sekolah dalam melakukan kegiatan pengajaran.
*Berikut cuplikan rekaman pidato*,”… sementara ini saudara bahwa kita masih diusik dengan pihak – pihak yang tidak bertanggung jawab, apa dia mengatakan Lsm, apa dia mengatakan Wartawan atau pihak – pihak yang selalu mengganggu kita, maka PGRI dengan Ulang Tahun ini, kita mewacai semua yang berbau begitu – begitu itu harus kita tentang harus kita lawan ,maka saksinya pak Kapolsek harus melindungi bahwa guru harus mampu membawa pembelajaran yang baik “.
Hal tersebut diungkapkan , karena menurut Teguh banyak pihak yang tidak bertanggung jawab yang mengusik dan mengganggu. Jelasnya ada yang mengatakan dirinya Lsm ada yang mengatakan dirinya wartawan.
Bahkan tak tanggung – tanggung Teguh mengibarkan bendera perang menghadapi LSM juga Wartawan, dan melalui moment HUT itu Teguh Ketua PGRI Banyuwangi menyerukan serta mengajak semua guru untuk melawan mereka yang yang disebutnya pihak tidak bertanggung jawab seperti yang disebut dalam pidatonya adalah LSM dan wartawan.
Sebagai kalrifikasi atas pernyataan Teguh, diakhir acara beberapa awak media hampirinya dan mengkonfirmasi. Dalam konfirmasinya Teguh separo mengelak.
” sebenarnya tidak ada masalah, saya hanya khawatir ada pihak yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan kondisi yang tidak nyaman, ” kilahnya.
Namun beberapa LSM dan Wartawan tidak menerima begitu saja alasan yang disampaikan Teguh ketika dikonfirmasi awak media. H. Suyoto Ketua LSM Suara Bangsa menanggapi hal tersebut, mengatakan bahwa Teguh sebagai Ketua PGRI harus menjelaskan dan bertanggung jawab atas penyataannya.
” Teguh harus menjelaskan apa yang dimaksut LSM dan Wartawan dikatakan pihak yang tidak bertanggung jawab, mengusik dan mengganggu itu, dan ini harus disikapi ,” tanggapnya Kamis 30 / 11 / 2017 via selulernya.
Hal senada disampaikan oleh Suparmin SH Ketua LSM Somasi. Menurut tokoh LSM senior yang satu ini dan Wartawan adalah kontrol sosial yang dilindungi oleh peraturan perundang – undangan. LSM dan Wartawan tidak asal bertindak dan tidak mengada – ada dalam menyikapi permasalahan. Kalau tidak ingin berurusan dengan LSM dan Wartawan perbaiki kinerjanya sesuai ketentuan yang berkaku, hentikan pungutan dan lain – lain yang membebani siswa.
” LSM dan Wartawan dalam tugasnya sebagai kontrol sosial dilindungi oleh peraturan perundang – undangan, LSM dan Wartawan dalam menyikapi permasalahan tidak mengada – ada, pasti berdasarkan informasi dan temuan data hasil investigasi di lapangan, Wartawan mengemban amanah undang – undang, kalau tidak ingin berurusan dengan LSM dan Wartawan ya perbaiki kinerjanya, kalau alergi sama LSM dan Wartawan ada apa dengannya. Kalau memang tidak bermasalah untuk apa alergi LSM dan Wartawan ,” sergahnya dengan nada sedikit geram karena LSM disebut – sebut.
Salah satu wartawan dari media online Sigab 88 ketika yang notabene anggota Majelis Pers Nasional ( MPN ), dimintai tanggapannya tentang pidato Ketua PGRI Banyuwangi yang sentil LSM dan Wartawan, menuturkan. ” saya menyesalkan pernyataan Pak Teguh yang seperti itu, saya dan rekan media yang lain walau dalam kondisi diguyur hujan liput kegiatannya sebagai wujud apresiasi kami untuk dipublikasikan, tahu – tahu dihantam dengan pernyataannya yang kurang bersahabat itu,” tuturnya menyesalkan. ( rd ).