Bengkulu

Di Bengkulu Pria Lebih Bahagia Dari Wanita


PILARBANGSANEWS. COM. 
Bengkulu - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mempublis indeks kebahagiaan selama 4 tahun dari tahun 2014-2017 untuk warga Provinsi Bengkulu. Alhasil dapat dilihat dari berbagai sisi.

"Hasil survey indeks kebahagiana warga Provinsi Bengkulu selama 4 tahun cukup menarik," ujar Kepala BPS Provinsi Bengkulu Dyah Anugrah Kuswandari, Senin (4/9).

Dijelaskannya seperti dari jenis kelamin ternyata laki-laki lebih bahagia ketimbang perempuan. Untuk indeks laki-laki sebesar 70,74 persen dan perempuan 70,49 persen, dilihat dari status perkawinan yang belum menikah lebih bahagia dengan indeks 71,18 persen sedangkan yang sudah menikah 67,24.

Kemudian bila dilihat dari klasifikasi wilayah, indeks kebahgiaan hidup penduduk kota cendrung lebih tinggi bila dibandingkan dengan dipedesaan. Untuk tingkat perkotaan sebesar 73,33 persen sedangkan di pedesaan hanya 69,32 persen  hal ini disebabkan kepuasan hidup personal lebih tinggi bila dibandingkan di pedesa
an.
Namun bila dilhat dari persentasenya se Indonesia,ternyata Provinsi Bengkulu pada angka 70,61 persen atau nomor 14 dari 24 Provinsi yang disurvey pengukuran tingkat kebahagiaan. Hal ini disampaikan oleh Kepala BPS Provinsi Bengkulu Dyah Anugrah Kuswandari,MA.

"Indeks kebahagiaan itu merupakan gabungan dari tiga dimensi yakni kepuasan hidup, perasaan dan makna hidup.Dengan bobot masing-masing 34,80 persen untuk kepuasan hidup, 31,18 persen untuk perasaan dan 34,02 persen makna hidup dengan skala 0-100 persen. Dengan nila indeks kepuasan hidup sebesar 70,45 persen, dimensi perasaan 68,52 persen dan indeks dimensi makan hidup 72,68 persen," paparnya.

Indeks kebahagiaan merupakan indeks koposit yang dihitung mengunakan indikator dengan skala 0-100, semakin tinggi nilai indeks maka menunjukan tingkat kehidupan penduduk yang semakin bahagia, namun bila semakin rendah maka semakin merasa tidak bahagia. 
Dengan metode pengukuran indeks kebahagiaan tahun 2017 mengalami perubahan, karena ada penambahan cakupan indeks dibandingkan tahun 2014 lalu. 

Jika ditahun 2014 hanya mengacu pada kepuasan hidup, ditahun 2017 ditambah dimensi perasaan dan makna hidup. Kemudian bila dilihat dari komposisi indikator kebahagiaan komponen yang tertinggi adalah keharmonisan keluarga 81,51 persen baru diikuti kepuasan hidup sosial, pendidikan dan keterampilan. Dengan nilai 71-80 persen. Dan nilai dibawah 70 persen yakni pendapatan rumah tangga, kesehatan, pengembangan diri, perasaan tidak tertekan dan kondisi rumah.(dn/serigindo)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *