Jawa Timur

Demo Anarkis, Pendemo Pakai Clurit

PILARBANGSANEWS.COM. SUMENEP MADURA, –Mendadak ratusan massa dijalanan menjadi ricuh, saat mereka melakukan aksi demo di depan masjid Agung,Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur, Senin, (11/2/2018).

Tak terelakkan, ratusan massa itupun akhirnya bentrok dengan aparat kepolisian. Akibatnya, puluhan kepala pendemo mengalami benjol dibagian kepala,terkena pentungan polisi. Tidak hanya itu, senjata celurit yang dibawa massa aksi, juga patah beradu dengan pentungan milik polisi.

Kericuhan terjadi karena dipicu oleh adanya aksi demo tandingan, yang dilancarkan pada waktu Jam yang bersamaan.

Sehingga pendemo satunya merasa risih ulah massa lain itu, dan mengamuk petugas keamanan yang berjaga.

Saat genting itulah, sekitar 823 personel polisi dikerahkan. Dalam aksi itu Kapolres Sumenep AKBP Fadillah Zulkarnaen turun langsung dan ikut andil dalam pengamanan demo anarkis itu.

“Ada sekitar 823 personel yang kita dikerahkan untuk mengamankan jalannya aksi demo itu,” kata Kapolres Sumenep, AKBP Fadillah Zulkarnaen.

Namun meski aksi tersebut sempat terjadi bentrok antara petugas dengan pendemo, aksi tersebut tidak berlangsung lama.

Aksi tersebut dengan cepat teratasi, setelah beberapa pendemo diamankan petugas.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Karena aksi ricuh itu, hanya terjadi dan sengaja dibuat dalam simulasi, yang digelar Mapolres Sumenep, dalam rangka pengaman Pilgub Jatim 2018.

“Kita menyiapkan pengamanan, melatih kesigapan dan kemampuan personil, alhamdulillah simulasi berjalan lancar,” katanya usai pelaksanaan simulasi.

Walaupun daerah rawan di ujung timur pulau garam ini dianggap tidak ada, nampaknya aparat penegak hukum tetap siaga. “Kerawanan tidak ada, namun kita tetap menyiapkan dengan melakukan langkah prefentif dan preemtif,” tegasnya.

Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk andil membantu mengamankan, baik yang di daratan maupun yang ada di wilayah kepulauan.

Dijelaskan, personil yang disiagakan dalam pengamanan pelaksanaan Pilkada Jatim berjumlah 823 personil siap diturunkan.

“Ada 823 personil siap diterjunkan, baik di daratan maupun wilayah kepulauan di setiap TPS,” tukasnya.

Kericuhan itu, ternyata hanya simulasi dalam pengamanan Pilkada serentak 2018. Dalam simulasi itu diperagakan para perusuh membuat gaduh mulai dari masa kampanye, proses pemungutan suara, hingga protes hasil perhitungan suara atau hasil rekapitulasi tingkat KPU.


(res/meo/fer)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *