Lisda

Ibu Shinta Nuriyah Istri Gus Dur Takjub Dengan Alam Pesisir Selatan

PILARBANGSANEWS. COM. PAINAN,– Ibu Shinta Nuriyah janda Presiden ke 4 Abdurrahman Wahid, takjub dengan keindahan alam Pasisia Salatan ( Kabupaten Pesisir Selatan) Sumbar.

“Subhanallah…. Alhamdulillah, Negeri mbak Lisda (nama istri Bupati Pessel-Red) indah banget,” kata Mantan First Lady Republik Indonesia ini kepada Lisda Hendrajoni saat berada dipuncak Mandeh, siang tadi.

Kata ibu Shinta potensi Pesisir Selatan kuar biasa dan tidak kalah dari tempat lain seperti raja Ampat di Papua , Danau Toba di Medan. Tinggal bagaimana pembenahan kawasan ini sehingga dapat mensejahterakan kehidupan masyarakat didaerah ini.

Lisda Hendrajoni bukan orang baru bagi Ibu Shinta Nuriyah, mereka sudah kenal sejak 18 tahun lalu, ketika Lisda jadi pramugari Pesawat Kepresidenan. Kehadiran Shinta di Pesisir Selatan juga atas undangan dari Lisda Hendrajoni.

Lisda Hendrajoni memang sengaja mengundang ibu Shinta, karena beliau ini tentu sangat banyak pengalaman yang dapat dipetik dan ditimba saat mendampingi suami beliau Gus Dur sebagai Presiden RI ke 4. Bagi Ibu Shinta membantu meningkatkan ekonomi masayarakat miskin serta peduli dengan dunia parawista, pengrajin menjadi atensinya.

Ibu Shinta juga salah seorang dari 100 wanita paling berpengaruh didunia menurut versi majalah Time.

“Tadi beliau banyak memberikan masukan ke ambo, hal apa saja yang harus dilakukan untuk membenahi kekurangan yang masih ada demi kemajuan pembangunan sektor pariwisata dan me ingkat ekonomi masyarakat melalui pembangunan sektor industri kecil,” kata Lisda.

Bagi Lisda ibu Shinta meski beliau itu mantan istri presiden, tapi hubungan antara Lisda dan Ibu Shinta, serasa ibu dan anak. “Bagi beliau orang orang yang pernah memberikan pelayanan, dianggap seperti keluarga,”

Ini contohnya, kata Lisda, beliau tidak mau nginap di hotel, pengen nginap dan lalok (tidur) bersama saya malam ini di rumah dinas Bupati.

Siang tadi oleh Lisda dan Bupati Pesisir Selatan, mantan first lady itu dibawa ke puncak mandeh, dari puncak Mandeh dilanjutkan ke Carocok Painan.

Nampak juga tadi menyambut kedatangan mantan istri orang nomor 1 di Republik ini, unsur Forkompinda Pesisir Selatan.

Besok rencana akan dibawa ke Titian Aka sebuah Titian untuk menyeberangi sungai yang berbahan urat Batang kayu di Pulut Pulut Bayang dan naik boat ke Pulau Pulau Kawasan Wisata Mandeh serta melihat kampung kerajinan batik di Lumpo Kecamatan IV Jurai.

Sebagai pramugari yang pernah terbang bersama Shinta Nuriyah, Lisda tadi sempat bernostalgia bersama ibu Shinta, sebuah pengalaman yang masih berbekas ketika satu kali terbang ke Vietnam.

Ketika itu Vietnam masih sangat miskin , waktu kesana ada acara KTT mendampingi Gus Dur. Dari bandara menuju kota, kami melewati lampu merah baru dipasang.Tapi orang sana tidak patuh karena belum ngerti tentang lampu merah, dan kendaraan disana motor yg di modifikasi sehingga bisa dinaiki oleh orang banyak.ibu Sinta ketawa terkekeh2. Tadi kami cerita ini lagi dan beliau ketawa kembali seperti dulu,” kata Lisda kepada Pilarbangsanews.com.

Ibu Shinta datang ke Pesisir bersama adiknya Ibu Maria Ulfa dan tentu dikawal oleh Pampers karena meski Gus sudah meninggal dunia tetapi negara membrikan pengawal kepada istri Presiden ke 4 itu . (YY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *