Jawa Timur

Diluar Akal Sehat Pelaku Bom Bunuh Itu Dari Satu Keluarga Dan Anak Anak

.

PILARBANGSANEWS. COM. JAKARTA,– Diluar dugaan akal sehat, pelaku bom bunuh diri di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Jalan Diponegoro, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (13/5/2018) pagi. Ternyata tak hanya aksinya sangat keji, tapi juga biadab karena tangan yang melakukan aksi itu seorang perempuan dan dua anak-anak serta seorang balita.

Diterjemahkan ke berbagai bahasa seperti yang diberitakan media-media masa. Polisi menemukan salah satu bom aktif yang masih nempel di paha anak yang ikut tewas itu.

Mengetahui hal tersebut, anggota Komisi X DPR RI Yayuk Sri Rahayunigsih merasa iba dan berduka. Menurutnya, wanita atau seorang istri ditambah lagi dia menjadi seorang ibu, dia harus menyadarkan suami dan mendidik anak-anaknya.

“Bukan malah ikutan, bawa anak-anak yang tidak tahu apa-apa pula.Dengar itu hati saya menangis, saya berduka, betapa mirisnya perasaan saya sebagai seorang perempuan dan sebagai seorang ibu, ”sela saat dihubungi, Senin (14/5).

Legislator Dapil Jawa Timur ini mengatakan terorisme satu keluarga dengan melibatkan perempuan dan anak-anak di luar negeri sebagai anggota DPR. Itu intelijen dia menegaskan, tugas-tugas keluarga dan negara untuk menanamkan pendidikan yang benar pada anak-anaak.

“Mau berapapun itu, pastilah saya sangat yakin mereka sama sekali tidak tahu apa-apa, apalagi soal ajakan bom bunuh diri, mereka akan terhindar jika mereka mengerti,” tegasnya.

Baca juga berita terkait klik disini;

Pelaku Bom Bunuh Diri Di Surabaya Pernah Belajar Merakit BOM Dengan ISIS Di Suriah

Sebelumnya juga dalam pidato Presiden Joko Widodo mengatakan aksi teror bom bunuh diri ini sungguh biadab lantaran telah berkembang dengan pelaku permpuan dan anak-anak yang tidak berdosa.

Sementara itu dari beberapa akun Facebook ada yang memposting dengan menyebutkan sebelum keluarga ini melakukan aksi terornya, kelihatan oleh petugas jaga disana keluarga ini habis menunaikan sholat Subuh berjemaah di masjid, mereka nampak saling berangkulan dan menangis.

Beberapa jam kemudian Indonesia dan bahkan. Juga dunia gempar dengan berita aksi teror itu dimana pelakunya satu keluarga yang terdiri dari kanak kanak, yang dilihat oleh warga ketika usai melakukan ibadah Subuh mereka menangis saling berangkulan.

Namun informasi postingan Facebook itu, kita sebagai pembaca tidak perlu meyakininya, sebab bisa jadi itu adalah kabar burung dari mulut ke mulut tanpa ada pihak yang berkompeten memberikan keterangan resmi.

Setidaknya pihak berwajib yang berkompetensi memberikan kasus besar seperti ini Kapolres dan tidak bisa Kapolsek. (Jsh/YY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *