Peringati Nuzulul Qur’an, Masyarakat Sri Pengantin Gelar Gema Ramadhan 1439 H
Musi Rawas, Pilarbangsanews.com,-Meski jauh di pedalaman dan terisolir, tidak membuat siswa dan siswi serta masyarakat Dusun III Sri Pengantin Desa Pasenan Kecamatan STL Ulu Terawas hilang kreatifitas. Sabtu (02/06/208) bertempat di Halaman Kepala BPD Dusun III Sri Pengantin digelar Gema Ramadhan 1439 H yang merupakan rangkaian Peringatan Nuzulul Qur’an.
Beragam kreatifitas yang hadirkan dalam acara itu, mulai dari penampilan anak-anak seperti ceramah agama , tari-tarianan islami, dan pembacaan puisi. Selain itu, tidak kalahib-ibu Sri Pengantin unjuk kreatifitas dengan menampilkan group qasidah dan peragaan busana muslim.
Pengajar dari Program Indonesia Mengajar, Dedeh mengungkapkan Kegiatan Gema Ramadhan 1439 H merupakan inisiatif dari masyarakat dalam mengisi kegiatan selamam Bulan Ramadhan. Untuk menyukseskan kegiatan ini butuh persiapan untuk acara ini selama 2 minggu, sementara latihan qasidah ibu-ibu Sri Pengantin hanya berlangsung selama 4 malam, meski singkat namun hasilnya sangat baik dan menghibur.
Dikatakanya, kemeriahan acara ini terlihat dari tingginya antusias masyarakat setempat, terbukti dengan masyrakat bergotong royong saat membuat panggung acara. warga sangat bangga karena bisa melihat semua anaknya tampil di atas panggung.
Adapun tujuan dari kegiatan ini, lanjut dedeh untuk memperingati malam nuzulul Qur’an dan mempererat tali persaudaraan, kebersamaan dan kekeluargaan masyarakat sri pengantin. Intinya, kata Dedeh, meski berada jauh dari pusat keramaian namun kebahagian dan kecerian siswa dan siswi serta masyarakat tetap terpancar dari wajah mereka serta dapat memeriahkan dan memaknai bulan suci ramadhan tahun ini.
Selain itu, kebahagian masyrakat setempat ditambah dengan kedatangan dua tenaga pengajar dari program Indonesia mengajar yang bertugas di kecamatan Muara Lakitan yakni Gita dan Alief. Disini mereka berbagi kiat dan pengalaman kepada murid SD Sri Pengantin dan masyarakat terkait dengan proses belajar dan mengajar serta budaya di daerah yang mereka damping.(Sahlin Palpas)