Tegas, Lugas Dan Tak Pandai Bermanis-manis Bila Marah, Itulah Sosok Bupati Pessel Hendrajoni
PILARBANGSANEWS. COM. BATANG KAPEH,-– Untuk mengejar ketertinggalan pembangunan di Pesisir Selatan, diperlukan sosok Bupati yang tegas dan berpihak kepada orang banyak dan mampu “membelanjakan” (memanfaatkan) dana APBD secara maskimal tanpa memaksakan fee dari dana proyek.
“Sosok itu ada pada Hendrajoni. Tegas, lugas dan bicara apa adanya. Meski kurang pandai bermanis-manis jika sedang marah, tidak masalah bagi masyarakat, yang penting punya komitmen yang kuat untuk membangun dan jujur,” demikian komentar salah seorang tokoh perantau Pessel di Bengkulu setelah dia melihat sepak terjang Hendrajoni sejak 2,5 tahun lalu memimpin Pesisir Selatan.
Tokoh yang memberikan pujian ini minta namanya tak disebutkan, dia meminta waratawan Pilarbangasanews.com untuk tidak menulis namanya dalam tulisan ini. “Mohon ya jangan tulis nama saya untuk menghindari hujatan teman teman ke saya, yang tak suka dengan Hendrajoni. Sebab bagaimanapun juga Hendrajoni tentu memiliki lawan yang tak senang dengan peforma maupun menegerial style yang diaktualisasikannya menjadi Bupati Pesisir Selatan.
Dua setengah tahun kepemimpinan Hendrajoni jadi Bupati Pesisir Selatan, dia telah mampu meningkatkan status beberapa unit puskemas menjadi Puskesmas Rawatan di Pesisir Selatan.
Pasar pasar yang ada di Pesisir Selatan yang dibangun dengan dana Inpres di Era Orde Baru, kini dia rehab dan ditingkatkan menjadi pasar kecamatan yang modren. Juga menggunakan dana APBD.
Kemudian tahun juga sedang dibangun satu unit gedung megah yang representatif untuk Kantor Dinas Pendidikan Pesisir Selatan. “Saya dikirimin foto bangunan gedung itu, besar dan indah menyamai bagusnya kantor Bupati,” kata perantau itu.
Sadar bahwa APBD daerah nya yang kecil, Hendrajoni memutar otak mencari solusi bagaimana keterbatasan APBD membuat Pemda Pesisir Selatan terpaku dan tak mampu berbuat banyak. Caranya, secara intens dia melakukan loby ke pusat untuk mendapatkan proyek/program pembangunan melalui kementrian.
Segala daya upaya telah dilakukan, dan yang paling strategis program pembangunan yang tengah digulirkan oleh Hendrajoni adalah program Bedah Rumah bagi rumah rumah yang tak layak huni. Konon menurut informasi yang kami dapat melalui jejaring sosial seperti Facebook, Jumlah RTLH ini di Pesisir Selatan menembus angka 6500 lebih.
Tanpa menggunakan dana APBD dan mencoba menggali potensi yang ada serta memanfaatkan tekad serta komitmen dari istrinya Lisda Rawdha yang kuat untuk melaksanakan program bedah rumah ini, kini telah 1000 lebih rumah tak layak huni telah berhasil direhabilitasi.
Keberhasilan itu tentu tak luput dari kontribusi semua elemen masyarakat dikampung maupun yang ada perantauan yang peduli memikirkan bagaimana pembangunan di Pesisir Selatan dapat lebih maju terutama meningkat taraf hidup masyarakat mengentaskan kemiskinan, demikian perantau itu menilai. (*)