PesselPolitik

Semakin Digoyang Bupati Hendrajoni Semakin Melejit dan Populer

BATANG KAPEH, PILARBANGSANEWS. COM.— Angin sepoi-sepoi yang mencoba menggoyang Hendrajoni Dt Bandobasou, ternyata mangulipek (berbalik arah), semakin digoyang kursi bupati yang sedang didudukinya, semakin kokoh dan semakin meningkat populeritas Hendrajoni.

“Sebenarnya saya hanya ingin mencari tahu sampai dimana Hendrajoni itu disukai oleh berbagai kalangan. Semacam survei gitu, E…., ternyata beliau kokoh dan masih banyak disukai warga perantau apalagi yang berada di Kampung,” kata Yosi Afianto S.Si salah seorang perantau di Jakarta kepada Pilarbangsanews.com melalui percakapan lewat seluler Kamis sore (19/7)

Menurut Yosi yang berprofesi sebagai praktisi lembaga keuangan ini, setelah berita media Pilarbangsanews.com dengan judul “Bupati Hendrajoni Digoyang, Ada Perantau Yang Bikin Tagar Bupati” justru banyak yang merespon tidak setuju dengan tagar (tanda pagar) itu.

Sebagai pribadi saya, lanjut Yosi, sangat mendukung gebrakan yg dilakukan Bupati HJ, memang blm maksimal, peran perantau sebagai sosial kontrol informal tentu juga tidak dikesampingkan, yang penting kita ingin pembangunan di Pessel semakin progresive. Kata kuncinya adalah inovasi, ini kan sudah di gebrak HJ sbg Bupati, bahwa ada hal hal yg berbeda yg disentuh, dgn adanya tagar #Ganti Bupati 2020 malah sy melihat elaktibilitas HJ semakin melejit, ulangnya kembali memuji Bupati Hendrajoni

Seorang perantau Anasrul SH MH berprofesi sebagai advokat dari Jember, Jawa Timur, menulis pada komentarnya “Berikan kesempatan pada Pak HJ dua kali priode”. Pesan ini direspon oleh anggota WAG lainnya dengan pemberian tanda jempol.

Syah Danur perantau di Jakarta asli dari Lubuk Nyiua Batang Kapeh, menyarankan, admin GWA harus punya ketegasan menyangkut thema dialog dalam group utk menjaga keseimbangan .Salah satunya menjauhi ranah politik praktis.

Baca juga;

Bupati Hendrajoni Digoyang, Ada Perantau Yang Bikin Tagar 2020 Ganti Bupati

Dan pernyataan ini juga dipertegas Raffi Chnadra melalui pesannya. Rafi menulis; Mengatasnamakan FKP Pak. Kita kan belum ada membicarakan sikap politik organisasi kita.

Harusnyo nan lah bulek, digolongkan.
Nan Picak, dilayangkan.
Hehe
Nan masih kotak digolongkan payahnyo pak, ” kata Rafi dengan nada mengingatkan.

Ketua FKP Pesisir Selatan Yan Anas kepada Pilarbangsanews.com menyatakan belum masanya grup itu untuk membicarakan masalah ganti Bupati, sebab waktu masih lama.

“Apakah sudah pantas Tegar dibahas di grup WhatsApp?” tanya Pilarbangasanews.com.

“Alun lai Yu.. dek ulah ganti presiden sajo mungkin. Bisuak ado pulo “ganti wali nagari”. Tp ndak usah dipatajam. Lupo karajo awak beko,” tulis Yan Anas kepada Redaktur Pelaksana media ini melalui pesan WhatsAppnya. Jika ditranslit kedalam bahasa Indonesia ” belum pantas lagi…, tagar itu muncul hanya terpicu adanya teg Line Ganti Presiden, besok akan ada tegar Walinagari. Tapi gak usah dipertajam, nanti bisa lupa dengan substansi yang harus dikerjakan oleh FKP membantu Pemkab Pessel dalam membangun kampuang halaman,”.

Menurut Yan Anas, sebenarnya nawaitu untuk mambangun kampuang sangat dimiliki oleh perantau, tapi dengan adanya wacana ini, jadi kontroversi dengan isu pergantian bupati.

“Sebenarnya dari awal sudah dinyatakan bahwa FKP Pessel mendukung penuh program pembangunan yg dilakukan oleh bupati. Saya selaku ketua FKP Pessel telah mengirim Surat Resmi kepada pak bupati bahwa perantau akan memberikan dukungan, bukan penolakan,” tegas Yan Anas.

Kami Dikampung Mendukung

Sementara itu tokoh masyarakat di Kampung Afrizal Rajo Indo, menilai sungguh tidak tepat dan tak pandai hidup sacaro bakorong bakampuang, kalau ada perantau yang telah mulai mewacanakan ganti Bupati.

“Walupun pak Bupati mengatakan hal biasa, tapi kami sebagai urang nan Tingga dikampung itu bukan hal biasa lagi. Keterlaluan namanya dan dapat menambah jurang pemisah semakin lebar,” ujarnya.

Kami dikampung suka dengan Bupati Hendrajoni, sejak beliau menjabat banyak hasil pembangunan yang telah dinikmati warga, tapi itu rupanya tidak diketahui oleh sebagian perantau. Jangan jangan wacana itu dilempar hanya melampiaskan rasa sakit hati karena kurang mendapat respon sehingga dibuat wacana tagar ganti Bupati, ” kata Afrizal Rajo Indo heran.

“Afrizal Rajo indo memuji Bupati, apakah ada udang dibalik batu?” tanya wartawan Anda.

Saya bukan pegawai Negeri dan bukan pula sebagai kontraktor, tak ada untungnya secara pribadi bagi saya mendukung Bupati Hendrajoni. Tapi demi pembangunan Pessel yang kini telah dapat dilihat hasilnya, saya harus dukung Bupati sepenuh hati, kata Afrizal Rajo Indo yang pernah ditahan dan disidang di Pengadilan Negeri Painan, karena dituduh sebagai otak pelaku unjuk rasa saat NA dan Ucok akan dilantik jadi Bupati Pessel dulunya. Tapi dibebaskan karena tidak terbukti. (YY)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *