NTB

Catatan DR Budi Mulyadi; Berbeda Dalam Kebersamaan Kini Ada Dilombok?

Kerja relawan sesungguhnya juga punya risiko apalagi teman teman relawan yang ikut membantu BPBD dan Basarnas khusus menangani pembersihan puing puing reruntuhan bangunan ataupun menangani jenazah yang terhimpit didalam reruntuhan. Harus ada kehati-hatian dan kerja sama tim, sebab apabila salah prosedur, reruntuhan bangunan akan dapat mengancam keselamatan relawan. Karena itu untuk menangangi pembersihan puing puing ini operasi secara tehnis memang dikomandai pasukan baju oranye (Basarnas) dan dibantu TNI Polri.

Kita sebagai relawan, memberikan pembantuan sesuai dengan keahlian masing-masing, bagi yang tidak memiliki keahlian, tugas membantu evakuasi para korban yang mengalami luka luka atau apa saja yang dapat dan sanggup dikerjakan.

Sebagai relawan kita tidak boleh mengeluh, keterbatasan fasilitas dan sarana harus dimaklumi, kita tidak boleh murung, sebab wajah murung relawan akan menambah kecemasan dikalangan warga.

Dampak bencana gempa bumi yang mengguncang Lombok telah memporak-porandakan ratusan ribu bangunan milik masyarakat dan bangunan pemerintah, lebih dari 425 orang tewas, puluhan ribu mengalami luka luka, kondisi ini membuat kami para relawan harus bekerja keras.

Melihat kondisi ril itu seorang rekan relawan menulis di tenda pelayanan kesehatan “DILARANG CAPEK”.

Selagi ada yang datang berobat atau minta pelayanan kesehatan, jam berapa pun itu, tim relawan siap dengan pelayanannya 1 x 24 Jam.

Bahkan relawan tidak hanya menunggu tetapi bergerak menyasar diantara puing puing dan dari tenda ke tenda pengungsi yang menyebar luas, para relawan tidak henti hentinya memberikan bantuan obat, makanan, pakaian, air, terpal.

Bantuan ada yang datang dari orang perorang ( pribadi ) yang diantar langsung dan organisasi serta pemerintah.

Berbagai aktifitas relawan dengan berbagai keahlian nya berupaya membantu. Di depan RSUD Lombok Timur ada yang asyik membuat WC sesuai standar kesehatan bekerja tanpa lelah. Waktu jam makan datang para relawan telah disediakan makanan di dapur umum secara gratis.

.

.

.

Baca juga;

Catatan DR Budi Mulyadi; Ibu Ibu Ada Yang Minta Pil KB (bag 2)

Suatu pemandangan yang harmonis dan saling membantu. Berbeda dalam kebersamaan ‘Bhinneka Tunggal Ika”, itu dapat kita lihat dan rasakan adanya Dilombok…

Semoga Indonesia tetap selamanya menjadi NKRI. (Selesai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *