Surat Pembaca…
.
Kemana Harga Itu.??????
Petani Karet MARATOK
Batang karet (Batang Para) merupakan suatu komoditi andalan bagi Petani-petani Kampung pada umumnya di Indonesia (Khususnya Wilayah Pesisir Selatan Sumatera Barat), yang mana masyarakat menggantungkan harapan dengan hasil KARET (Gatah) yang dihasilkan Batang karet (Batang Para) demi memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari seperti, membiayai anak bersekolah, Listrik, Air, Dll.
Namun seiring waktu berjalan, komoditi petani yang merupakan komoditi ekonomi turunan dari nenek moyang itu semakin hari semakin melemah HARGANYA (Bak Cando Nilai Tukar Rupiah). Melemahnya Harga jual karet dipasaran membuat masyarakat petani karet Menjerit, bahkan efek samping yang ditimbulkan Rendahnya Harga jual membuat banyak anak yang putus sekolah (Miris Sekali).
Yang Mana saat ini harga jual karet/kg nya Alhamdulillah kisaran harga Rp. 7.000,- /Rp. 7.500,-/Kg (Tergantung Pengepul). Yang banyak kita lihat di lapangan pada umumnya jumlah Batang (Luas Kepemilikan Kebun) rata-rata hanya bisa menghasilkan 5 Kg Karet (Gatah)/1 hari, bahkan banyak warga yang tidak sampai jumlah demikian. (Bisa dikalikan sendiri Total penghasilan/Hari atau /Bulan+kebutuhan anak 5 orang rata2 pada umumnya + diseimbangkan dengan harga sandang dan pangan saat ini)
Kemana Harga Itu..?
Kemana Harga itu..?
Kemana Harga Itu..?
Sepanjang Penemuan di lapangan, pernah teringat Oleh Beta dan Beta Rasakan Sendiri Pada Era/Rezim Sebelum Bapak Presiden Kita Saat Ini. Pernah ada kenaikan harga jual karet yang mencapai Rp. 20.000,-/Kg, Namun yang di sayangkan pada saat itu Harga Rp.20.000,-/Kg Tersebut Hanya bertahan 1 sampai 2 bulan saja (kalau salah Beta mohon ampun), dan yang lebih mirisnya lagi, dari melemahnya pada saat itu, sampai saat ini harga jual Karet selalu dan selalu melejit turun.
Kemana Harga itu.???
Kemana mengadu.???
Tugas siapa ini.???
#prihatinanakputussekolah
#prihatinbanyakkeluargamiskin
SALAM UNTUK BAPAK PRESIDEN INDONESIA
(Jeki Chandra)