.

Kebakaran Taman Nasional Gunung Merbabu Mulai Menipis

Semarang, Pilarbangsanews.com,– Kebakaran hutan di Taman Nasional Gunung Merbabu, di Dusun Tekelan, Desa Batur, Kecamatan. Getasan, Kabupaten Semarang masih berlanjut, api belum berhasil dipadamkan secara total. Namun sudah mulai menipis.

Regu pemadam kebakaran TNGM dilakukan oleh BPBN Dan Satgas Penanggulangan Kebakaran Gunung Merbabu dengan Dansatgas oleh Dandim 0714/Salatiga Letkol Inf Prayogha Erawan. Sabtu (20/10).

Beberapa tim ikut dalam pemadaman kebakaran tersebut, diantaranya dari Personil Kodim 0714/ Salatiga 20 orang, Polri 10 orang, Tagana 7 orang, Damkar 5 orang, TNGMB 10 orang, masyarakat Dsn Sokowolu 10 orang, masyarakat Dsn Thekelan 4 orang dan 1 Helikopter plus crew dari BNPB.

Sebelum Pemadaman di mulai pukul 07.00 wib dan dilakukan apel Pasi Ops Dim 0714/SLTG di Koramil 03/Getasan dilanjutkan perjalanan menuju base camp di Dsn Thekelan untuk bergabung dengan tim gabungan lain,Tim pemadaman dibagi menjadi tiga untuk memadamkan di tiga titik,diantaranya di Dsn Thekelan 11 orang,di Dsn Gedong 18 orang dan di hutan Gumuk 39 orang.
Selain dengan cara manual pemadaman juga menggunakan Water Bombing HELI MI-8 milik BPBN di titik api Gumuk Pragak Co.742394,Co 11045069 dengan ketinggian 1794 meter. Pemadaman dengan menggunakan bom air tersebut dilakukan sebanyak lima belas kali dimulai dari Pukul 09.00, Pukul 12.45, Pukul 12.55,Pukul 13.07,Pukul 13.25 dan Pukul 13.40 wib.

Berdasarkan pantauan udara bahwa sisa asap kebakaran hutan TNGM sudah kelihatan menipis dengan luas sisa kebakaran secara keseluruhan mencapai kurang lebih 420 hektar. Kendala yang ditemukan tim di lapangan medan cukup sulit dan terjal sehingga sulit untuk di jangkau,angin yang begitu besar sehingga membuat api semakin cepat merambat dan rumput yang tinggi cenderung kering sehingga susah untuk di padamkan secara manual.

Tim Gabungan menghimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan segera melaporkan terkait kebakaran hutan yang mudah merambat serta berusaha mengantisipasi adanya titik api yang mudah merambat dengan melaksanakan penyekatan parit parit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *