5 Unit Rumah Amruk, 17 Orang Kehilangan Tempat Berteduh Di Inhil
Inhil, Pilarbangsanews.com,– Enam (6) KK di Kelurahan Kuala Enok, Kecamatan Tanah Merah, Kabupeten Indragiri Hilir, Provinsi Riua, kehilangan tempat berteduh setelah rumah yang mereka tempati amruk bersama longsornya tanah tempat rumah itu dibangun.
Peristiwa amruknya 5 unit rumah warga di Kelurahan Kuala Enok, Kecamatan Tanah Merah ini terjadi Minggu malam (25/11) sekira pukul 23.00 Wib.
Beruntung saat rumah mereka amrol bersama terbannya tanah, ke 6 anggota keluarga dapat menyelamatkan diri, sehingga dalam musibah itu tidak terdapat korban jiwa maupun korban luka luka.
Kapolres Inhil AKBP Christian Rony SIK MH melalui Kapolsek Tanah Mereh Iptu Liber Nainggolan membenarkan peristiwa tersebut
Menurut Kapolsek, 5 unit rumah itu dihuni oleh 6 KK, terdiri dari 17 jiwa. Kini akibat rumah mereka rusak terpaksa menumpang pada rumah tetangga atau rumah sanak famili mereka.
Pemilik rumah yang mengalami musibah tanah longsor sebagai berikut :
1. H. DG. PASAUK, 75 Th, Bugis, Islam, Tani, Jl. AEC RT.002 RW.005 Kel. Kuala Enok Kec. Tanah Merah. (RB)
2. H. MUHAMMAD NUR, 65 Th, Bugis, Islam, Tani, Jl. AEC RT.002 RW.005 Kel. Kuala Enok Kec. Tanah Merah. (RB) yg disewa oleh UMAR, 45 Th, Bugis, Islam, Penambang Pompong, Jl. AEC RT.002 RW.005 Kel. Kuala Enok Kec. Tanah Merah.
3. MARIAM, 70 Th, Jawa, Islam, Dagang, Jl. AEC RT.002 RW.005 Kel. Kuala Enok Kec. Tanah Merah. (RB)
4. H. HAMSAN SANUSI, 54 Th, Bugis, Islam, Swasta, Jl. AEC RT.002 RW.005 Kel. Kuala Enok Kec. Tanah Merah. (RB)
5. H. DG. PASAUK, 75 Th, Bugis, Islam, Tani, Jl. AEC RT.002 RW.005 Kel. Kuala Enok Kec. Tanah Merah. (RB) yg disewa oleh YALI, 40 Th, Bugis, Islam, Tani, Jl. AEC RT.002 RW.005 Kel. Kuala Enok Kec. Tanah Merah
Berdasarkan informasi yang diterima Pilarbangsanews.com, sebelum peristiwa itu terjadi, Umar salah seorang saksi sekaligus pemilik rumah yang amruk itu sedang duduk didepan rumahnya. Tak lama kemudian, umar mendengar ada suara papan patah dan pecah berasal dari arah belakang rumahnya.
Mendengar ada bunyi papan patah, Umar langsung mengecek kebelakang, saat itu dia tidak menemukan apa apa. Tapi Umar melihat tanah retak dekat pondasi rumahnya.
Melihat kondisi itu, dalam hati Umar berkata, ini tanda-tanda akan terjadinya longsor.
Rumah rumah tersebut dibangun ditepi sungai Kuala Enok, sebagian bangunan berada diatasnya sungai yang ditopang tonggak, beberapa pondasinya berada ditepi sungai.
Umarpun turun ke sungai, ke dekat pompongnya dengan maksud buang air.
Pada saat Umar sedang membuang air tiba-tiba rumah milik Siti Aisyah langsung roboh dan diikuti oleh rumah berikutnya.
Mengetahui kejadian itu, Umar langsung berlari naik keatas dan berteriak meminta pertolongan warga sekitar.
Berdasarkan hitungan sementara kerugian ditaksir sekitar lebih kurang Rp. 200.000.000,-
Warga setempat menduga musibah ambruknya ke 5 unit rumah tersebut disebabkan, tanah tebing longsor disebabkan terus menerus tergerus abrasi sungai.
BPBD Kabupaten Inhil, pemerintah Kecamatan Tanah Merah bersama Polsek Tanah Merah serta masyarakat setempat berupaya membantu para korban mengevakuasi perabotan dan barang barang milik para korban. (SJ)