Ramal Saleh Berjuang Menuju DPD Lewat Gebu Pala
Padang, April
Hampir enam bulan berkeliling mengunjungi masyarakat ke kabupaten/kota dalam bersosialisasi, H. Ramal Saleh menemukan fakta bahwa ekonomi Sumatera Barat sedang melemah. Harga sejumlah komoditi utama, terutama sawit, gambir dan karet, sedang turun drastis. “Saya hadir ke tengah masyarakat ingin membangkitkan ekonomi. Saya berjuang mengembangkan berbagai tanaman komoditi ekspor agar kesejahteraan masyarakat Sumbar naik,” kata Ramal Saleh, Calon Anggota DPD RI kepada wartawan Sabtu (13/4).
Menurut Ramal Saleh, yang sehari-hari adalah Ketua Umum Kadin Sumbar, lebih dari 60 persen masyarakat Sumbar aktifitas ekonominya di sektor pertanian, termasuk perikanan dan perkebunan. Pada bidang inilah titik berat perjuangan Ramal Saleh jika terpilih sebagai Anggota DPD RI mewakili Sumatera Barat nantinya.
Tiga perjuangan strategis Ramal Saleh di sektor pertanian ini adalah bibit unggul dan gratis, alat bantu pengolahan dan stabilisasi harga. Penjelasannya, jika masyarakat sudah mau bertanam komoditi apa saja mak negara harus hadir dengan bibit unggul dan gratis. Jika panen sudah tiba, maka negara harus hadir dengan alat pengolahan. Ujungnya, jika panen sudah selesai maka negara harus hadir menjaga stabilisasi harga dengan mendirikan badan penyangga. “Kalau harga komoditi di pasar sedang anjlok, maka badan penyangga wajib membeli hasil panen petani dengan harga dasar sesuai harga pokok petani. Ini baru negara menyelamatkan petani, jangan dibiarkan petani terpuruk saat harga jatuh,” kata Ramal Saleh, yang juga Ketua Eksportir Rempah Indonesia.
Tiga perjuangan strategis Ramal Saleh itu Insya Allah akan dibawanya ke tingkat pusat, jika sekiranya amanah masyarakat Sumatera Barat diberikan kepadanya sebagai Calon DPD RI nomor urut 39. Tetapi, meski belum terpilih, Ramal Saleh telah menunjukkan kerja nyata nya. Ini bukan janji. Buktinya, selama masa sosialisasi Ramal Saleh telah memulainya dengan Program Gebu Pala (Gerakan Menanam Seribu Hektar Pala) ke kabupaten/kota yang cocok untuk ditananami pala, seperti Agam, Pasaman, Padang Pariaman, 50 Kota, Pessel, Solok dan Kabupaten Sijunjung.
Di ratusan nagari di Sumbar, Ramal Saleh lewat Program Gebu Pala telah membantu bibit pala secara gratis kepada masyarakat sebagai percontohan. Jumlahnya bervariasi mulai dari 200 hingga 300 batang bibit pala setiap nagari. “Saya tidak bagi-bagi bibit begitu saja, tetapi polanya adalah menanam bersama. Masyarakat membuat lobang tanamnya terlebih dahulu, baru saya mengantarkan bantuan bibit pala untuk ditanam,” kata Ramal Saleh.
Hingga awal April 2019 ini, puluhan ribu bibit pala untuk percontohan ini telah menyebar di nagari. Ada yang ditanam oleh kelompok tani, ada pula yang ditanam secara mandiri oleh masyarakat. “Insya Allah nanti tiga setengah tahun lagi 35 ribu bibit pala itu akan berbuah. Target saya, Sumbar akan menjadi provinsi pala di Indonesia,” ujar Ramal Saleh optimis dan berharap dukungan dari masyarakat untuk menuju DPD RI. (gk)