Solok Selatan

Muhammad Idris Lulusan Terbaik Taruna Akpol 2019 Berasal Dari Solok Selatan

SEMARANG – Ibunya telah almarhumah, ayahnya seorang petani penggarap sawah, Tapi sejak masuk sekolah SD, SMP dan SMA, dia selalu mendapat rangking I (satu). Atas pertasi tersebut dia lolos testing dan diterima di Akpol 4 tahun yang lalu. Ketika di wisuda lagi lagi dia menjadi lulusan terbaik.

Siapa dia?

Dia adalah Muhammad Idris Taruna Akpol asal Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat.

Anak kedua dari dua bersaudara dari pasangan Dasrial dan Almarhumah Elfamairi berhasil mengungguli 306 taruna Tupdik Taruna Akademi Kepolisian Tk IV angkatan 50 Batalyon Wicaksana Adhi Manggala tahun 2019. Acara digelar di Gedung Cendikia komplek Akpol, Jumat (5/6).

Peraih Adhi Makayasa alias lulusan terbaik ini juga mendapat penghargaan Ati Tanggaoen Emas. Para lulusan taruna tersebut akan melaksanakan Praspa atau Prsetya Perwira di Istana Negara pada 16 Juli mendatang.

Idris memperoleh IPK 3,54 dan mendapatkan dua penghargaan sekaligus yaitu Adi Makayasa sebagai lulusan terbaik dan juga penghargaan Ati Tanggaoen.

Warga Solok Selatan, Sumatera Barat itu juga terharu karena ayahnya, Dasrial hadir di antara tamu undangan. Padahal setahu dia ayahnya tidak bisa hadir karena harus ke sawah dan tidak ada biaya untuk berangkat ke Semarang.

“Terimakasih Bapak Kapolda Sumatera Barat, Bapak Waka Polda, dan Bapak Kapolres Solok Selatan. Terimakasih sudah membawa kakak dan ayah saya ke sini. Saya tahunya beliau tidak bisa datang karena ke sawah dan kendala biaya,” ujar Idris dengan nada haru usai wisuda, Jumat (5/7).

Muhammad Idris mengingatkan adik-adik yang akan daftar polisi ingatlah, bayar membayar tidak ada. “Saya kalau ada membayar, bayar dengan apa?” tandas pemuda kelahiran 8 Juli 1996 itu.

Dalam kesempatan yang sama, Dasrial menyampaikan rasa bangga dan haru atas prestasi putranya. Dasrial bercerita bahwa Idris sejak kecil pandai dan selalu juara kelas. Sedangkan dia mengaku selalu mengajarkan kedisiplinan dan kemandirian pada anak-anaknya.

“Di sekolah dia dapat juara satu terus. Harapannya ya semoga dia jadi anak yang sukses,” kata Dasrial.

Dalam upacara wisuda, Idris mendapat perhatian dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian. Dalam akhir pidatonya, Tito memberikan selamat dan mengaku salut kepada Idris.

“Saya salut karena dari keluarga petani dan (ibu) sudah almarhum, ya. Saya juga bukan dari keluarga berada,” kata Tito.

Kapolri kemudian menceritakan kisah hidupnya yang berusaha menuntut ilmu hingga memperoleh gelar Phd. Ia meminta para Taruna Akpol agar tidak berhenti untuk menuntut ilmu.

“Adik-adik jangan berhenti sampai sarjana terapan saja, gali ilmu selagi mampu,” tegasnya. (*/rijal islamy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *