.

Pasang Baliho Dulu, DR Budhi Dt Bandaro Sati; Soal Calon Bupati Pessel Itu Urusan Partai

Batang Kapeh, Pilarbangsanews.com, — “Assalamu’alaikum ww, datuak… Baliho datuak sudah banyak terpampang ambo caliak, Datuak punya niat jadi calon bupati atau calon wakil bupati?” begitu bunyi pesan saya bertanya lewat whatsapp kepada Dr Budhi Mulyadi Dt Bandaro Sati S. Kep, M.Kep., terkait baliho putra Batang Kapeh yang satu ini sudah terpampang dibeberapa wilayah kecamatan di Pesisir Selatan.

Tak berapa lama pesan itu dibalasnya;

“Wa’alaikumsalam WW.
Maaf uda alun malaporkan ke Uda lai. Karena masih proses di PKS. In Sya Allah nanti kalau alah jaleh, tantu uda ambo agiah tahu, ” jawab Dr Budhi Mulyadi DT Bandaro Sati S.Kep, M.Kep.

Budhi kini bukan kader PKS walupun dulu pernah aktif di PKS, tapi sesuai dengan aturan jika sudah menjadi PNS/ASN status kader praktis hilang. Jadi sekarang Angku Datuak Bandaro Sati ninik mamak Suku Malayu IV Koto Hilie ini statusnya hanya simpatisan PKS.

Sebelum saya lanjutkan tulisan ini ada baiknya juga pembaca saya kasih tahu, soalnya seorang doktor mantan kader PKS ini ko manggil Uda dan bilang akan melaporkan ke penulis jika partai sudah klir memastikan dirinya jadi calon.

Wah babayo (Hebat-red) pak YY ( Yuharzi Yunus-red) calon bupati dari PKS melapor ke dia, semacam minta restu begitu.

Ya iyalah… Heheheh. Ya mestilah Doktor Budhi Mulyadi Dt Bandaro Sati jika punya hajat besar itu, akan melaporkannya ke saya, sebab hubungan saya dengan putra Kampung Ladang yang bergelar doktor ini, kakek kami dari pihak ibu beradik kakak. Almarhum kakek saya udanya kakek doktor Budhi. Wajar kan, Dt Bandaro Sati ini melapor ke saya sebagai udanya.

Bupati itu jabatan politis, sangat diperlukannya dukungan semua pihak termasuk dukungan orang orang yang punya hubungan bertali darah serta orang bertali urek dan semua orang kampung dan siapa saja pokoknya dukungan samua wajib pilih.

Jadi wajar saja jika doktor Budi menulis kata maaf belum melapor ke saya keinginan besarnya itu.

“Jadi bupati itu takdir, Uda. Nan jelas kini sedang berproses dicalonkan oleh PKS.. tergantung nanti keputusan partai. Mohon doanya, ” tulis Budhi.

Menurut Ketua Stikes Indonesia Padang ini, untuk mengusung calon, tak satupun partai yang duduk di DPRD Pesisir Selatan bisa mengsung calon bupati /wabup tanpa berkoalisi.

PKS juga begitu, perlu berkoalisi. Dengan partai apa PKS akan berkoalisi nanti tergantung dari deal deal politik partai yang ingin berkoalisi.

“Kini nan jaleh adiak uda ini, pampang baliho dulu agar nama bisa dikenal orang secara luas, ” katanya.

Kata Budhi, persoalan koalisi maupun siapa calon yang akan diusung menurut tradisi PKS, semuanya urusan partai bukan pribadi.

Jadi ambo, kata Budhi lebih lanjut, ia diminta oleh partainya untuk bikin baliho. Dan itulah baliho tersebut kini sudah terpampang 6 baliho di beberapa kecamatan di Pesisir Selatan. Nanti akan ditambah lagi.

Menurut anggota KAN Nagari IV Kotu Hilie ini, Hasil survey dimanapun ternyata yang paling berhasil meraup suara pemilih mengambang (floating mass) sangat dominan tergantung sejauh mana nama mereka sering disebut sebut.

“Sering sering disebut, istilah marketingnya branding. Makonyo adiak Uda ini pasang baliho itu dulu. Alah lamo Ndak berkibar di Pesisir Selatan, Maniru kunci kemenangan Mulyadi caleg DPR RI Demokrat peraih suara terbanyak di Sumbar karena baliho banyak beredar, ” Kata Budhi Dt Bandaro Sati.

Sementara itu Ketua DPD PKS Pesisir SelatanSelatan, Feby Rifli Dt Tan Batuah, membenarkan PKS kini sadang melakukan proses penjaringan di internal. Sampai kini belum ada keputusan final siapa yang bakal dijdikan calo bupati/wabup.

Namun Rifli yang baru saja menyandang gelar Dt Tan Batuah menggantikan almarhum mamaknya ini, menyebut memang Dr. Budhi Mulyadi Datuak Bandara Sati salah satu nama yang di proyeksikan untuk calon yang berasal dari kader PKS. (****)

Baca juga;

Tak Marah Meski Salah Pemberitaan, Ketua DPD PAN Pessel ; Siap Maju Di Pilkada Pessel

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *