.Tam Arang dan Utiah Kapeh

Tak Mencalon di Sumbar, Tapi Balon Wagub Kepri, Fauzi Bahar; Tolong Ambo Jo Do’a (Bag; 25 Plus)

Kalau Minggu kemaren yang datang ke Lepau Mak Gambuang adalah pak NA Wakil Gubernur Sumbar. Pagi ini Lepau Mak Gambuang dikunjungi pak FB (Fauzi Bahar) mantan Walikota Padang 2 periode.

Seperti biasa pejabat atau mantan pejabat yang datang ke kampung Tam Arang cs, sebelum maota lamak di Lepau Mak Gambuang, terlebih dahulu menunaikan sholat subuh berjamaah di Surau Labai Litak. Pak Fauzi Bahar, sekitar pukul 4:30 pagi tadi sudah memarkir mobilnya di pelataran Parkir Surau Labai Litak.

Kedatangan Fauzi Bahar ke Surau Labai Litak, disambut langsung oleh Utiah Kapeh dan Tam Arang. Hanya sebentar bicara basa basi, pak Fauzi Bahar dipersilahkan oleh Utiah Kapeh mengambil wudhu di tempat yang telah disediakan.

Setelah ambil Wudhu selesai pak FB menaiki Surau Labai Litak, nampak dia melaksanakan sholat sunnah tahyatul Masjid.

Pak FB khusuak sekali dalam sholat dan do’anya. Sudah barang tentu doa yang dipanjatkan pertama doa untuk diri dan kelurganya selamat dunia dan akhirat. Kemudian doa untuk kedua orang tua, agar kedua almarhum ibu dan ayah, jika sempit minta dilapangkan, panas minta di dinginkan. Pak FB tahu betul bahwa apabila kedua orang tua telah tiada, yang mereka harapkan kiriman doa dari anak anak mereka. Perjalanan doa dari anak yang sholeh pada orang tuanya tak berbatas ruang dan waktu, tapi langsung tanpa hambatan. Pak Fauzi Bahar tahu akan hal itu, sehingga dia selalu mendoakan kedua orang tuanya yang telah kembali kepadaNya.

Tak berapa lama kemudian Pakie Teliang mengumandangkan adzan sebagai tanda masuknya waktu subuh. Pak Fauzi Bahar merasa kagum melihat Surau Lebai Litak yang penuh sesak bahkan sampai melipah ke pelataran parkir shaf sholat subuh di Surau ini.

Ketika semua jemaah telah selesai menunaikan 2 rakaat sebelum Sholat Subuh, Labai Litak mendaulat Fauzi Bahar jadi imam sholat.

“Pak wali silahkan,” kata Lebai Litak mempersilahkan Fauzi Bahar.

“Angku Labai sajolah. Angku nan biaso tak usah lah ambo, sabab angku bacaan pasti lebih sempurna,” kata Fauzi Bahar tahu diri bahwa yang menjadi imam sholat itu tidak boleh sembarangan orang harus orang yang qari dan hafiz diantara jema’ah. Sekalipun dia seorang raja, tapi jika ada orang yang lebih baik bacaannya, maka yang baik itu lah menjadi imam sholat, si raja yang tahu diri dia akan mengambil posisi sebagai makmum dalam sholat jema’ah itu.

Usai menunaikan sholat subuh dan masing masing jema’ah selasai berdoa sesuai keinginan. Acara selanjutnya bagi bapak bapak merayap dan menyerbu ke Lepau langganan masing masing.

Tam Arang dan Utiah Kapeh ikut naik mobil Fauzi Bahar. Diatas mobil FB mengatakan, untung dia tak tersesat mencari titik koordinat kampung ini. “Kalau ambo tadi tak bisa manamukan Surau Angku Labai Litak, tadinyo ambo ka taruih sajo ke Pasaman Barat, karano beko sekitar pukul 9:30 ambo ka malantik pengurus IPSI. Ambo kan masih ketua IPSI Sumbar, ” kata FB kepada Utiah kapeh dan Tam Arang.

“Jadi ambo tak lamo lamo singgah di Lapau Mak gambuang, do yo Tiah, ” kata Fauzi yang namanya kalau ditulis lengkap menjadi Dr H Fauzi Bahar M.Si Datuk Nan Sati

Kedatangan Fauzi Bahar ke Lepau Mak Gambuang ingin meluruskan pemberitaan tentang dirinya yang pernah dilansir diperbincangkan Tam Arang cs di Lepau Mak Gambuang..

“Sabananyo ambo di Pilkada Sumbar ndak maju doh. Ambo maju Kepri, ”

“Jadi apak ndak jadi maju di Sumbar, ” tanya Ujang Saga.

“Indak,” jawab pak FB.

“Kalau begitu SMS informasi yang disampaikan pak YY ka kami bahwa apak ka mencalonkan dalam pilkda 2020 hoax tu, pak? ” Utiah Kapeh merebut pembicaraan.

“Bukan hoax batuah tu mah, tapi ambo mencalonkan diri untuk wakil gubenur Kepri, ” kata Fauzi Bahar.

“Alah positif apak mancalon di Kepri? ” tanya Utiah Kapeh.

“Buliah dikatokan alah,” jawab FB.

“Sebagai calon Gubernur atau calon wakil?”

“Sebagai calon wakil,” Jawab pak FB.

“Baa mangko ndak Gubernurnyo sajo, pak?” tanya Utiah.

“Kito harus sadar diri Utiah, ambo pemain baru di Kepri, meskipun urang rumah urang Kepri, ambo urang sumando kepri, nan jaleh kan ambo urang baru di situ, tapi ambo yakin manang kalau urang di kampuang ikuik mendoakan ambo. Tolong ambo jo do’a,” kata pak FB.

“Untuk merealisasikan keinginan apak tu, samo siapo sajo nan alah apak bangun komunikasi politik?” tanya Utiah Kapeh.

‘Komunikasi politik nan alah ambo bangun dengan Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN),” jawab Fauzi.

“Terus sia pasangan apak. Apo alah ado? ” Tam Arang bertanya.

“Alah…, wali kota Batam, namanyo Muhammad Rudi. ”

“Urang mano beliau?”

“Asli Riau. ”

Yo semoga apak bisa manang jadi wakil Gubernur di Kepri. Kok apak manang, keinginan untuk mambangun rumah gadang di Batam capek realisasi nyo. Bisuak apak kami tolong jo do’a. Urang Minang nan ado di Batam kompak memilih pasangan apak nantinya Aamiin YRA, ” kata Labai Litak mencoba memberikan supor pada mantan walikota Padang itu agar percaya diri pasangannya bisa memenangkan Pilkada Kepri.

Karena perjalanan masih ada beberapa kilometer lagi ke Pasaman, bakal calon wakil gubernur Kepri ini mohon permisi dan berjanji dilain waktu akan singgah kembali di Lepau Mak Gambuang, ikut minum kopi maota lamak bbersama Tam Arang cs.. (****)

Baca juga ;

Pilkada Gubernur Sumbar, Fauzi Bahar ; Iyo Ambo Akan Maju (Bag; 25)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *