Tam Arang dan Utiah Kapeh

Prabowo Itu “Bukan Manusia?”

Batang Kapeh, Pilarbangsanews.com, — “Mungkin pak Prabowo itu bukan “manusia”, yo Ngku Labai,” kata Tam Arang kepada Labai Litak tadi pagi di Lepau Mak Gambuang. Ota lamak (ngobrol) pagi tadi beda dengan pagi pagi sebelumnya lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia tidak bahasa Minang.

Tadi pagi Tam Arang cs tertarik membahas berita berita tentang Prabowo Subianto yang kini sangat viral di media media sejak dirinya diajak bergabung menjadi pembantu Presiden Jokowi di bidang Pertahanan

Sikap politik yang dimainkan Prabowo tentu saja mengundang pro dan kontra dikalangan para pendukung capres 02 itu. Ada yang memuji sesuai dengan keinginan Prabowo tapi banyak pula yang kecewa. Mereka yang memuji adalah mereka yang memahami bahwa politk itu bukan agama tetapi adalah sebuah kepentingan.

Kepentingan siapa?

Jika ditanya kepada Prabowo, Menhan ini telah memberikan jawaban ; Kepentingan untuk menjaga keutuhan NKRI.

Lebai Litak yang ditanya oleh Tam Arang terkait sosok Prabowo diapun menyatakan salut dengan sikap Prabowo yang tidak akan mengambil gajinya sebagai Menhan.

“Kalaupun ada manusia Indonesia khususnya tokoh nasional bersikap seperti Prabowo itu bisa dihitung dengan jari, ” kata Lebai Litak. Lalu kemudian Labai Litak membacakan sebuah Hadist yang artinya; Seandainya seorang anak Adam memiliki satu lembah emas, tentu saja ia meminta dua lembah lainnya, dan sama sekali tidak akan memenuhi mulutnya (memenuhi puas) selain tanah (setelah mati) dan Allah menerima taubat orang-orang yang bertaubat .” ( Muttafaqun ‘alaih . HR. Bukhari no. 6439 Dan Muslim no. 1048).

“Luar biasa pak Prabowo itu. Itu ya alasan Tam Arang bilang Pak Prabowo “bukan manusia?”,” kata Pakie Teliang memuji

“Tidak hanya tak mengambil gaji dan tak memakai mobil pribadi untuk dinasnya, ruangan kerja kantor Menkopolhukam akan direnovasi oleh Prabowo dengan uang pribadinya, ” kata Tam Arang lebih lanjut menceritakan sikap tokoh idolanya, makanya tadi diawal membuka ota lamak ini, Tam Arang menyebut Prabowo itu bukan manusia.

“Pendapat Utiah Kapeh bagaimana pula? ” tanya Tam Arang.

“Sebelum deyen jawab. Deyen tanya dulu pendapat Udin Gagok. Bagaimana pendapat Udin?” tanya Utiah Kapeh.

“Ma-ma-mantap Pak Prabowo,” jawab Udin Gagok.

“Mas Tartok pendapatnya mas?” tanya Utiah Kapeh.

“Kalau saya belum mau memuji sikap pak Prabowo itu, Tiah,” jawab Mas Tartok.

“Lha Kenapa, orang disini pada memuji, mas aja yang enggak?” kata Utiah Kapeh.

“Saya belum tahu berapa kekayaan pak Prabowo itu, kemudian kekayaan pak Prabowo itu salama ini diperoleh dari usaha apa yang ia geluti. Kemudian dalam menggeluti usahanya pak Prabowo tentu mendapat fasilitasi dari negara,” kata Mas Tartok.

“Kami tidak tahu bisnis apa yang digeluti pak Prabowo selama ini,” kata Tam Arang.

“Seandainya pak Prabowo mendapat fasilitas dari negara ketika dia membangun bisnisnya. Wajar saja sekarang dia mencoba untuk membayar hutangnya dengan cara tidak mengambil gaji, tidak mengunakan mobil dinas dan membiayai sendiri renovasi ruangan kantornya,” kata Mas Tartok, jika dia sendiri seperti pak Prabowo dan mendapat jabatan Menteri itu mungkin akan berbuat lebih dari pak Prabowo.

“Jadi bagi Mas Tartok tak perlu terlalu mengkultuskan pak Prabowo itu ya?” tanya Utiah Kapeh.

“Ya betul sekali. Bagi saya sikap pak Prabowo seperti tak mengunakan mobil dinas, tak mengambil gaji itu biasa biasa saja tak ada istimewanya. Ya tak perlu terlalu dipuja puji,” kata Mas Tartok.

“Beda kali, Mas Tartok dengan Gus Dur ya. Kalau Gus Dur menilai Prabowo orang yang ikhlas di Indonesia, ” sela Pakie Teliang.

“Iklas dalam hal apa?” tanya Mas Tartok; kan tidak dijelaskan oleh Gus Dur.

Dikutip dari media CNN Indonesia Adik kandung Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Lily Chodijah Wahid, memiliki terjemahan sendiri ihwal pernyataan kakaknya yang menyebut Prabowo Subianto sebaagai orang yang paling ikhlas. Lily menyebut, pernyataan tersebut tak lebih karena Gus Dur tak pernah berbicara jelek mengenai orang lain.

Lily menyebut almarhum kakaknya itu tak pernah bicara jelek tentang orang lain. Hal ini terkait pernyataan tim Prabowo Subianto yang menyebut Gus Dur pernah memuji calon presiden nomor urut 02 itu sebagai orang yang paling ikhlas.

“Gus Dur itu jarang sekali bicara jelek tentang orang lain. Kalau kemudian itu dieksploitasi pihaknya Bowo (Prabowo) itu haknya dia gitu loh,” ujar Lily.

“Jika Gus masih hidup mungkin bapak bangsa ini akan menilai Jokowi manusia tanpa dendam. Mau mengajak rival politiknya untuk bergabung,” kata Mas Tartok.

“Bagi saya baik Jokowi maupun Prabowo ya sama saja. Saat ini sama sama memiliki keinginan untuk membangun bangsa ini menuju Indonesia maju, ”

“Kenapa Jokowi memilih dekat dengan Prabowo dan sengaja tak memakai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)? ” tanya Tam Arang.

“Ya itu politik. Terhadap yang akan diprediksi jadi lawan, akan dijegal dan diganjal. Prabowo untuk kedepan dianggap dapat dijadikan teman bagi generasi Jokowi yang kini telah mulai mencoba ikut pilkada walikota Solo, ” kata Utiah Kapeh mengakhiri ota lamak mereka pagi tadi. (****)

Baca juga;

Tak Ada Alasan Bagi DPRD Pessel Untuk Menolak Kelanjutan Pembangunan Masjid Terapung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *