Secuil Kisah Pedagang Nasi Goreng di Padang…
Padang, Pilarbangsanews.com- Zulkifli (51) sehari-hari sebagai seorang pedagang nasi goreng dipingggiran jalan di Rawang Mata Air Kecamatan Padang Selatan. Penghasilannya pas2an dalam menghidupi istrinya yang sakit dengan 5 orang anaknya ditambah 2 orang saudaranya yang keterbelakangan mental.
Zulkifli berjualan dari pagi hingga larut malam. Selain nasi goreng, Zulkifli juga menjual minuman seperti kopi dan teh manis. Waktu terus berjalan sudah ada sekitar 20 tahun dia berjualan. Satu persatu anaknya telah mulai mandiri.
Namun ada kerisauan dihatinya, seandainya nanti ajalnya datang, siapa yang akan membantu 2 orang saudaranya yang keterbelakangan mental itu. Sementara dia tak punya keluarga dekat lainnya.
Hal ini terungkap saat awak media mengajaknya berbincang-bincang seputar usaha nasi goreng yang digelutinya.
Kepada awak media Zulkifli menceritakan cita-citanya, jika kelak ajalnya diambil yang kuasa.
” Saya berdagang dari pagi hingga larut malam ditempat seadanya ini, pingin buat rumah petak kontrakan yang saya niatkan nanti satu petak hasil sewanya buat biaya hidup ke 2 orang keterbelakangan yang tinggal dengan saya, ” ungkap Zulkifli.
Meski dengan pondok terpal seadanya, Zulkifli tetap jalani usahanya menjual nasi goreng dipinggiran jalan.
Ada mimpi dalam curhatnya kepada awak media saat itu, Zulkifli ingin memiliki gerobak untuk berdagang nasi goreng, dia berharap juga mendapat bantuan gerobak dari BAZ, namun keawamamnya dia tak tahu cara untuk bisa mendapatkan gerobak bantuan dari BAZ.
” Bagaimana caranya pak saya bisa dapat bantuan gerobak dari BAZ, apa syaratnya, saya berharap betul punya gerobak buat jualan nasi goreng.” ungkap dengan harap.
Mendengar apa dan bagaimana fakta tentang kehidupannya, kebetulan saat duduk di warung tersebut saya tamu bagi kawan media di Padang, saya cuma berharap rekan wartawan di kota Padang ini bisa mencarikan solusinya dengan pihak BAZ.
” Mudah-mudahan rekan rekan kita yang di Kota Padang ini nanti bisa mencarikan solusinya pak, ” Jawab saya seraya melirik kearah rekan wartawannya yang di kota Padang ini. (Rjl)