Internasional

Pemuda Pemudi Jepang Penganut Atheis Menaruh Minat Pelajari Islam ke Masjid Shah Alam Selangor

Silahkan tonton dulu video ini:

Diatas adalahnynyi berbahasa jepang berikut teksnya;

*Bulu Mosuku e …Ikimasho….*( Blue Mosque … let’s go…..) *Isulamu…heiwa…onegaimasu…* ( Islam wish for peace ) *Shinpai … shinaide* ( Don’t worry ) *Allah…ga michibikimasu…* ( Allah will guide u ) *Shi a wa se wa….mosuku…no naka* ( Happiness is in the mosque ) *Shi a wa se…oinorishimasu* ( Happiness is to pray )…*Repeat para 1*.

Terjemahan dalam bahasa Indonesia;

* * Bulu Mosuku e … Ikimasho …. * (Masjid Biru … ayo pergi …..) * Isulamu … heiwa … onegaimasu … * (Islam berharap perdamaian) * Shinpai. .. shinaide * (Jangan khawatir) * Allah … ga michibikimasu … * (Allah akan membimbing Anda) * Shi a wa se wa …. mosuku … no naka * (Kebahagiaan ada di masjid) * Shi a wa se … oinorishimasu * (Kebahagiaan adalah untuk berdoa) … * Ulangi para 1 * …

Batang Kapeh, Shah Alam Selangor, Pilarbangsanews.com
Didalam video itu adalah pemuda pemudi Jepang yang memilih atheis, tapi lebih meminati agama Islam, bebrapa waktu yang lalu datang mengunjungi Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah ( MSSAAS ) di Shah Alam Selangor Malaysia.

Salah seorang pemandu wisata di masjid itu adalah Kamaruddin bin Mohd Yunan, menceritakan kepada wartawan Pilarbangsanews.com, bahwa Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah ( MSSAAS ) salah satu Masjid yang terbesar di Malaysia dapat menampung 30.000 jemaah.

Diatas foto Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah ( MSSAAS )

Foto Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah ( MSSAAS ) dilihat dimalam hari.

“Pemuda pemudi Jepang datang mengunjungi masjid di Shah Alam Selangor untuk mengetahui berbagai
aspek terkait fungsi, arsitektur masjid dalam komunitas, ” kata Kamaruddin asli orang Batang Kapeh, Pessel Sumbar. Kakek dan nenek Kamaruddin merantau ke Malaysia dan melahirkan anak-anaknya di Malaysia.

Disebutkan oleh Kamaruddin, generasi tua masyarakat Jepang , beragama Shinto Buddha. Mereka memiliki disiplin dan etos kerja yang tinggi, tetapi memliiki jiwa yang kosong.

Akibat kosongnya jiwa mereka sehinga tindakan harakiri ( membunuh diri) jika mereka gagal ketika mengerjakan sesuatu menjadi hal yang biasa.

Kasus bunuh diri sangat tinggi d Jepang & Korea oleh kerena jiwa yang kosong itu. Mereka berfikir kenapa itu bisa terjadi. Apa yang kurang.

Kini mereka mencoba mencari dan mengaji kebenaran Islam.

”Kebanyakan setelah diberikan informasi tentang Islam kepada mereka. Mereka percaya kewujudan Tuhan Yg Esa Allah SWT . Di dlm bahasa Jepang disebut Yuiitsushin ( Tuhan Yg Esa ) atau sebut juga Souzousha ( Pencipta ).

Ada beberapa orang yang datang lagi ke Malaysia untuk memeluk Islam..

Kamaruddin sendiri pensiun tentara Diraja berpangkat Mayor. Di mesjid itu dia diangkat sebagai pemandu wisata religi.

“Abang hanya menyampaikan risalah Islam…hidayah dari Allah …di Jepun sudah ada banyak masjid. Kalau tak silap lebih 60 Masjid. Sekitar 10 tahun yang liwat hanya ada 6 buah sahaja, ” kata Kamaruddin dalam pesan whatsappnya.

Di airport (bandara) di Jepang sudah ada musolla dan tempat ambil wuduk yg modern…Di Jepang JMF (Japan Muslim Foundation) sudah lama wujud (ada)

Sementara itu Masjid Sultan Salahuddin Abdul Aziz Shah ( MSSAAS ) di Shah Alam Selangor Malaysia ini mulai dibangun sekitar tahun 1982. Lima tahun kemudian pada tahu 1987 mesjid itu siap dibangun. Dengan dana USD $70juta.

“Abang bekerja sukarelawan pemandu pelancong ( sambil berdakwah ) hampir 9 tahun lamanya samapai sekarang, ” tulis Kamaruddin. (****)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *