.Tam Arang dan Utiah Kapeh

MENCALONKAN DIRI JADI BUPATI PESSEL, H DIAN UTAMA ;   “TAPI PITIH AMBO SAYUIK DA..!”

Batang Kapeh, Pilarbangsanews.com, —

“Tam…, sekitar 2 pekan nan silam ado adiak pak YY, nyo tingga di Pelambang. Nyo SMS pak YY awak. Kalian ingin tahu ndak, apo isi SMS itu? ” kata Utiah Kapeh membuka ota lamak mereka pagi ini di Lepau Mak Gambuang.

“Ambo Iyo ingin tahu, ” kata Labai Litak, agak kepo.

“Deyen Iyo juo. Ingin tahu, ” kata Pakie Tileang.

“Den raso Ujang Saga, Udin Gagok, Mas Tartok tamasuak Mak Gambuang ingin tahu tu mah, cubo ang caritokan isi SMS adiak pak YY tu, Tiah,” kata Tam Arang tak sabaran.

Tadi pagi sebelum Utiah Kapeh cs membuka ota lamak mereka. Labai Litak, membacakan do’a atas meninggalnya uda sepupu dari pak YY yang bernama Ishak Yunus Dt Rajo Pahlawan.

H Ishak Yunus Dt Rajo Pahlawan ini dulunya pernah lama menjabat kepala SMA Negeri Painan di Salido tahun 1969 s.d tahun 1979. Terakhir pensiunan tahun 1985 sebagai pengawas SMTA di Kanwil Departemen Pendidikan Sumbar. Beliau juga mantan ketua KAN IV Koto Hilie Kecamatan Batang Kapas. Beliau meninggal pada usia 85 tahun di RSUD Painan pada Senin dini hari ( 18/11/2019) sekitar pukul 3;00 WIB.

Beliau meninggalkan 2 orang istri dan 13 orang anak serta puluhan cucu dan beberapa orang cicit. Gelar Dt Rajo Pahlawan yang disandang almarhum sejak tahun 1977 disalinbajukan kepada adik sepupunya bernama Syaf Chaniago. Dalam prosesi adat di rumah nan gudang di Kampuang Pinang, Nagari IV Koto Hilie Kecamatan Batang Kapeh. Beliau dikebumikan pada Senin sore 18/11/2019.

Dari Lepau Mak Gambuang, Utiah Kapeh cs ikut mengucapkan belangsungkawa atas meninggalnya uda dari pak YY itu, semoga arwah almarhum ditempatkan disisiNya dan keluarga yang ditinggalkan tabah menghadapi musibah ini. Itu salah satu isi doa yang dipimpin oleh Labai Litak tadi sebelum Utiah Kapeh membuka ota lamak mereka.

oooOooo

Dalam SMS itu adiak pak YY nan banamo H Dian Utama ST, SE, minta agar namanya dibicarakan dalam ota lamak di Lepau Mak Gambuang, sebagai bakal calon bupati Pessel dari Nagari IV Koto Hilie.

“Uda cubo lah uda katokan ka Utiah Kapeh tu, agak sakali bicarakan pulo namo ambo, begitu SMS H Dian ke udanya nan sempat ambo baco, ” kata Utiah Kapeh.

“Ya saya juga dengar kabar, bahwa pak YY agak keberatan menyuruh kita membicarakan adiknya Itu, ” kata Mas Tartok lalu kemudian Mas Tartok bertanya pada Utiah Kapeh apakah nanti kalau kita bicarakan tentang H Dian itu pak YY engak marah.

“Enggak mas, beliau yang nyuruh saya, semalam, ” Jawab Utiah Kapeh.

“Kalau begitu lanjutkan.” kata Mas Tartok.

Ini bunyi SMS nya;

“Uda…, kalau Ambo ado dana 7 M akan ambo cubo mencalonkan diri jadi bupati. Demi Allah ambo tak gentar menghadapi pak HJ itu. Ambo barani, in sha Allah Ambo manang, da. Tapi pitih ambo SAYUIK,”

“Bara pitih Haji ado?” Jawab pak YY.

“Pokoknyo sayuik,” Kata H Dian.

Dana yang Rp7M itu dirincikan H DIAN kegunaannya sebagai berikut;

1. 2 partai pengusung, perlu dana 2 M

2. 75 ribu suara X 50 Ribu/ per orang, kita butuh Dana sebedar :
Rp. 3.750.000.000,-

3. Operasional selama persiapan kompanya dan kompanye total :
Rp. 1 M

4. Saksi 1.800 tps X 150 ribu : Rp. 270 juta

5. Total Cos utk menghapi pak HJ supaya kita menang sebesar : Rp. 7.020.000.000.

Degan dana sebesar itu In Sha Allah ambo bisa menang, da. Tetapi kalau tak ado dana, jo hawo angok sajo. Mano bisa kito manang da?

“Kalau jo hawo busuak sajo kito menghadapinya, mano bisa kito mamang da. Jangan urang lain, uda sendiri mungkin tak aka memilih ambo tu doh, ” kata Utiah Kapeh membacakan SMS H Dian ke pak YY.

Siapa H Dian Utama?

H Dian Utama kampungnya di Rumah Tenggi, Koto Tuo Nagari IV Koto Hilie, suku Koto. Dia adalah seorang pegawai PLN dan pernah lama menangani pengawasan pemasangan jaringan sutet di Pesisir Selatan.

Pada pilkada tahun 2016 lalu nama H Dian Utama sempat mengapung tapi tak sampai ke tahap calon yang ikut dalam kontestasi. Nama H Dian tercecer karena tak ada yang mengajaknya sabagai pasangan balon.

Kini pada pilkada tahun 2020, H Dian namanya kembali diapungkan. Kali ini yang megapungkannya adalah warga Utiah Kapeh cs di Lepas Mak Gambuang.

Apakah nanti H Dian akan ikut bersaing sebagai calon bupati atau wakil bupati. Hanya waktu yang bisa menentukan. Mari kita tunggu tanggal mainnya.

Jika H Dian mau maju tentunya dia sudah pulang kampung dan mencoba melakukan lobi lobi di kampungnya untuk minta dukungan.

Tapi ingat di IV Koto Hilie itu, suaro pemilih agak galie.

“Apo itu galie?”

“Galie itu sama dengan licin seperti incek cubadak, kalau tanggung-tanggung pegang dia akan nyelonong ke kiri, kekanan, ke belakang, ke depan dan kadang-kadang melambung ke atas, ” kata Utiah Kapeh mengakhiri ota lamak mereka pagi tadi. (****)

Baca juga :

Bupati Hendrajoni Bertabur Penghargaan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *