.Catatan Perjalanan Umroh

Bu Uti di Tanah Suci, Selain Doa Selamat Dunia Akhirat, Juga Do’akan Suami dan Anaknya ( Bag 21)

Bagi yang belum baca bag 1 s.d bag 20, klik di bawah ini;

Miqat Umrah Kami di Masjid Bir Ali… ( Bag 20)

Sambungan dari bag 20…

Batang Kapeh, PilarbangsaNews.com, —
Ibu uti sudah lama punya keinginan ke tanah suci bersama suami tercinta. Yaitu sejak dia masih aktif menjadi seorang ASN (Aparatur Sipil Nagara) di Kantor Dinas Pendidikan Sumbar dan suaminya juga ASN di Kantor Dinas Pariwisata Sumbar.
Namun ketika dia dan suaminya sama sama sudah pensiun dan punya dana untuk biaya keberangkatan, apa dinyana suami tiba tiba mengalimi accident, jatuh di kamar mandi dan mengalami cidera. Akibat cidera itu sehingga niat dan keinginan bu Uti tak jadi kesampaian dan akhrinya bu Uti pergi melaksanakan ibadah Umrah tanpa suami yang mendampingi.

Padahal waktu itu semua persyaratan keberangkatan sudah selesai di urus. Allah berkehendak lain ada ada saja musibah datang. Uda tagalincir dikamar mandi. Mengalami luka gores sedikit dibagian kaki. Gula darahnya uda tinggi. Karena itu luka gores tadi jadi mambangkak.

Dokter menyarankan harus secepatnya diambil tindakan operatif, supaya kaki yang bangkak jangan sampai melebar keatas. Dan akhirnya kaki uda dioperasi, ” kata Bu Uti.

Sementara itu hari keberangkatan semakin dekat, dokter tidak mengizinkan Uda melaksanakan Umrah. uda pasrah, uda memberi saya izin pergi dengan syarat mendoakan beliau diantara Hajar Aswad dengan pintu Ka’bah. Begitu permintaan uda, ” kata Bu Uti menceritakan kisah perjalanan Umrahnya.

Sungguh berat hati ini, pergi sendirian. Dikatakan sendirian tidak juga, karena Bu Uti ke tanah suci ada teman sama sama wanita. Beliau adalah sepupu dari suami bu Uti bernama Walis.

Selama di tanah suci 4 hari di Madinah, Uti dapat melaksanakan ibadah dengan khusuk di masjid Nabawi. Bu uti juga menceritakan dia sempat sholat sunnah dua kali di Rawdha. Dia berdoa disana. Yaitu doa untuk kesembuhan suaminya. Sebagai istri bu Uti ingin agar suaminya bisa pula pergi ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah Umrah.

Pada hari kedua Sholat sunnah di Rawdha, Uti berdoa agar Allah memberikan kepercayaan kepada anaknya yang perempuan untuk menjadi sorang ibu. Sebab sudah 3 tahun membina rumah tangga belum diberi momongan. Dan do’a keselamatan dunia akhirat untuk anak anak bu Uti semunya.

Begitu juga saat di Mekkah Al Mukarramah bu uti dapat menunaikan sholat antara Hajar Aswat dan pintu Ka’bah.

“Saat itu jemaah bapak bapak sudah pada duduk bershaf untuk menunaikan sholat subuh, Uti menerobos masuk di antara jemaah itu. Alhamdulillah Uti sempat mencium Hajar Hajar Aswad dan menunaikan sholat sunnah disana untuk mendoakan kesembuhan papa anak anak Uti, ” kata ibu yang berasal dari Pasir Sebelah Pasar Muaro Sakai Indrapura Pesisir Selatan ini.

Bagaimana dengan penyakit suami Bu Uti?

Alhamdulillah kini kaki sebelah kiri uda yang dioperasi dulu itu sudah kembali sama besar dengan kaki kanan dan kini tinggal pemulihan.
Uti terus berdoa agar papa anak anak Uti sehat dan dapat melaksanakan ibadah ke masjid dihari pensiunnya ini.

Ibu yang diberi gelar oleh rekan sekamarnya sewaktu menunaikan ibadah Umrah dengan gelar ibu cantik ini mengaku memiliki nama Tuti Suagis.

“Nama saya lain dari yang lain. Nama Tuti banyak yang sama pak, tapi yang pakai “Suagis” tak ada yang sama hanya uti satu satunya. Itu namo penuh makna dari ortu, maklum papa Saya orang Sunda, pak..ha ha, ” tulis Bu Uti dalam pesan whatsappnya.

Kini setelah kembali dari Umrah, bu Uti dan juga teman temannya yang lain ingin kembali melaksanakan ibadah Umrah. Tapi mungkinkah itu bisa?

Kenapa tidak jika Allah yang berkehendak…. Aamiin YRA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *