Padang, PilarbangsaNews
Manajemen Semen Padang (Persero) mengaku tidak paham persoalan demo masyarakat Lubuk Kilangan sepanjang Selasa (7/1). “Masalah di KAN Lubuk Kilangan kita tidak begitu tahu. Mungkin masalah internal para pemangku adat,” kata Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang, Nur Anita Rahmawati, seperti dikutip media online.
Meski ratusan masyarakat hari Selasa berdemo dan menutup akses pintu gerbang utama PT Semen Padang, namun tidak berpengaruh kepada aktivitas operasional pabrik dan perusahaan. Karena gerbang utama ditutup, maka perusahaan memanfaatkan dua gerbang lainnya di depan GSG untuk lalu lintas kendaraan dan truk.
Sebagaimana terjadi, masyarakat Lubuk Kilangan melakukan demo dengan tuntutan agar manajemen Semen Indonesia mengembalikan kejayaan dan kesejahteraan pegawai Semen Padang.
Diperkirakan 200 orang anggota masyarakat yang tergabung dalam LBB (Lubuk Kilangan Bersatu Bangkit) menutup gerbang utama PT Semen Padang Cubadak Indarung. Sebelumnya mereka juga mendemo KAN Lubuk Kilangan yang dinilai tidak aspiratif dan kurang memperjuangkan masyarakat. Papan nama KAN Lubuk Kilangan dicabut oleh pendemom
Di dalam spanduk yang mereka bawa berisi tuntutan agar Kementerian BUMN mengaudit secara mendalam karut Semen Padang pasca pemasaran diambil alih holding Semen Indonesia.
Menurut Ketua LBB Rabain, masyarakat Lubuk Kilangan juga menuntut agar tanah ulayat yang sudah mereka serahkan dapat diperhitungkan sebagai saham dalam perusahaan. Selain itu, Semen Padang diminta untuk menghentikan dulu bantuan kepada KAN Lubuk Kilangan yang kini terbelah dua.
Demo ini didukung oleh seluruh elemen, mulai pemuda, Bundo Kanduang, Ninik Mamak serta tokoh masyarakat nagari Lubuk Kilangan, Kota Padang. (nal)
