Covid 19

Mimpiku Bak Sibisu Barasian ( Sibisu Bamimpi)

Oleh; M.SHADIQ PASADIGOE

Assalamu ‘alaikum warahmatullah wabarakatuh

Kita sdh sama sama tahu, mulai dari awal adanya wabah corona/ Covid 19 terjadi di Wuhan RRC sampai saat ini sdh tersebar ke 198 Negara termasuk ke Tanah Air kita Indonesia

Semampu dan Sebisanya saya Pelajari, saya Amati dan saya dalami terutama apa itu wabah Covid 19 dan bagaimana metode penyebarannya dan kenapa bisa di Wuhan mereka bisa mengatasi dgn angka kematian yg rendah. dlm renungan saya , saya berandai andai , jika seandai saya yg berwenang; saya yg berkuasa saya akan bertindak /memutuskan tanpa ragu ragu tentu secara formal harus saya landasi dulu dgn aspek legalitas agar jgn terjadi pelangaran aturan tapi yg jelas saya sdh punya konsep utk mengatasi masalah :

1. Karantina lokal harus di lakukan selama 20 hari kenapa 20 hari krn masa Inkubasi dari Virus Corona 14 Hari. Masyarakat tdk di bolehkan berpindah antar Kab /kota dan utk sumbar di nyatakan tertutup utk pendatang siapa pun dia kecuali ada hal – hal yg di istimewakan ( umpama nya se seorang meninggal/suami / istri anak/minantu.. Ada kendaraan yg di bolehkan bergerak antar Kab/ kota tapi di beri tanda hanya utk urusan logistik kesehatan dan makanan pokok.

2. Dengan adanya Karantina Lokal tentu byk akan timbul masalah, masalah itu akan di selesai kan oleh pemda masing- masing terutama Pengawasan . Pengawasan di laksanakan dgn bekerjasama dgn Forkopinda melibat TNI dan Polri di lapangan dgn mengikut sertakan camat sampai ke wali Nagari / Lurah dan Wali Jorong utk mencegah jgn ada masyarakat yg berkumpul dgn tujuan tidak jelas kecuali kalau ada hal – hal yg luar biasa dlm pengawasan di lakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang Bahaya Covid 19.

3. TENTU apa yg di lakukan perlu pendanaan setiap Pemda sdh pasti ada dana yg belum tau pengunaannya ( di sebut juga dana yg belum terencana kegunaan nya / dana cadangan )

4. Yang sangat penting dampak Karantina akan ada masyarakat tdk punya beras dan lauk pauk utk di masak, ini harus di tangulangi dari dana Pemda , sumbangan masyarakat dan lembaga sosial lainnya dan menurut saya itu akan bisa di atasi oleh Pemda sepanjang jelas konsep dan operasionalnya dan melibatkan TNI /Polri /pramuka dan Relawan dari Organisasi kalau ada..

5. Di dlm masa karantina jika ada di temukan penderita Covid 19 di semua tingkatan di tangani oleh Dinas Kab/kota di RS yg dan bisa saja ada tempat khusus yg di buat berfungsi sebagai RS (Rumah Sakit), kalau di Tanah Datar Gedung Nasional yg ada di dekat Lapangan Cindua mato sdh di rancang utk itu waktu di buat..

5. Tdk ada alasan dana tdk ada krn nyawa masyarakat harus di selamat kan di dlm Islam penyelamatan nyawa sangat penting!, sederhana saja contohnya pada saat terdampar di suatu tempat tdk ada yg akan dimakan lagi, binatang yg harampun boleh di makan . Anggaran utk penagulangan Covid 19 ini harus di sediakan Pemda dgn mengeser anggaran lain yg bersifat tdk Rutin.

6. Apa bila tdk di lakukan penutupan daerah atau lockdwon maka Covid 19 di sumbar akan bertambah byk dan bertambah parah..dan akan sangat sulit utk mengatasinya. ini harus di laksanakan dan di awasi dgn Tegas / Ketat dgn catatan mereka yg kena dampak tdk bisa bekerja mencari nafkah harus di beri biaya Hidup dgn standar minimal oleh Pemda .

Mari kita secara bersama-sama berjihad /ber ikhtiar mengatasi wabah Covid 19 ini dengan Ber Doa dan bertekat memutus mata rantai penyebaran virus Covid 19 ini dgn mengisolasi diri/ Karantina dirumah masing – masing dan saling menolong dgn tetangga yg mengalami kesulitan terutama utk makan/minum..

Mari… kita sama- sama bermohon Kpd Allah SWT yg maha Pengasih dan Penyayang dan KepadaNYA kita bermohon Pertolongan semoga Wabah Covid 19 ini cepat berlalu dan Rhamadhan nati kita dpt berjemaah di mesjid menunaikan Shalat Fardu dan Sunat Amiin amin Yaa Rabbal Alamin Tk Wass

CATATAN : artikel ini saya tulis karena persoalan rakyat kecil antri BBM di sumbar belum dpt di selesai kan Pemda , krn rumah tampak jln ndak tau .
Salam Hormat
dari saya M.SHADIQ PASADIGOE

Baca juga;

Gubernur NTT Minta Masyarakat Jangan Tolak ODP

Ini Robi Binur Anggota DPRD Pessel Semprot Rumah Warga dengan Disinfektan

Pandemi Corona, Satbrimob Polda Banten Semprot Disinfektan di Masjid-masjid

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *