Hendrajoni; Perantau yang Pulang Wajib Isolasi Mandiri
Batang Kapeh, PilarbangsaNews
Bupati Pesisir Selatan, Sumbar Hendrajoni, mengakui bahwa banyak warganya yang kembali ke kampung sejak Indonesia dinyatakan sebagai pendemi COVID-19. Sampai hari ini Kamis (2/4/2020) terdata sebanyak 2.550 orang yang pulang kampung ke Pessel.
Jumlah mereka terus bertambah, data hari kemaren Rabu (1/4/2020) 2.125. Hari ini Kamis menjadi 2.550. Berdasarkan data tersebut berarti hari ini saja bertambah sebanyak 425 orang.
Tanpa merinci lebih jauh, Bupati Hendrajoni menyebutkan mereka yang pulang kampung itu
berasal dari Malaysia, Jakarta, pulau Jawa dan daerah daerah yang telah terjangkit COVID-19.
Terhadap mereka yang baru pulang dari rantau tersebut, tim Penanggulangan Virus Corona Pessel menyebut mereka dengan istilah orang yang berstatus notifikasi. Yakni orang yang pulang dari daerah terjangkit tapi belum mempelihatkan satupun tanda orang yang terpapar COVID-19.
Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni menjawab pertanyaan Pilarbangsanews.com, mengatakan, dia bersama Forkopimda telah memerintahkan aparat masing masing untuk benar benar intensif melakukan pemantauan terhadap meraka yang baru pulang kampung itu.
Orang yang terpapar virus Corona bukan sebuah aib, tetapi itu musibah yang harus cepat diatasi. Dengan cara berobat, tabah menerima musibah ini dan berdo’a kepada Allah SWT agar tim kesehatan dapat mengatasi musibah ini.
Oleh karena itu, kepada warga yang baru pulang dari rantau, agar virus ini tidak berkembang dan menginfeksi orang lain, dianjurkan agar benar benar melakukan social distancing maupun physical distancing dengan tidak keluar rumah. “Tolong selama 14 hari ini di rumah saja, wadah yang digunakan untuk makan, seperti piring dan gelas tersendiri dan tidak makan bersama,” kata Bupati.
Pemkab Pesisir Selatan, kata bupati, mulai hari ini telah memerintahkan camat di Pesisir Selatan, dengan mengirimkan Surat Nomor: 130/574/KSB-Pol/IV/2020 yang isinya memerintahkan camat untuk melakukan sosialisasi/imbauan bersama Forkopimca dengan ke nagari nagari menggunakan mobil berkeliling selama tujuh hari berturut turut mulai hari ini tanggal 2 April, guna menyampaikan beberapa hal:
a). Mengajak masyarakat agar tetap berada di rumah.
b). Menghimbau masyarakat yang pulang kampung atau kembali dari daerah terjangkit melapor ke fasilitas kesehatan dan memantau kondisi kesehatannya.
c).Membubarkan kerumunan massa baik itu kenduri maupun kegiatan lainnya.
Angka ODP Turun
Meskipun jumlah orang notifikasi meningkat tajam, namun angka orang dalam pantauan (ODP) menurun, sebelumnya Rabu (1/4) jumlah ODP 239 orang, pada hari ini Kamis (2/4) menjadi 221 orang, berkurang selama 18 orang.
Penurunan ini disebabkan karena yang semula dinyatakan ODP, setelah dipantau dan isolasi selama 14 hari tidak ada tanda tanda terjangkit.
“Karena selama masa inkubasi 14 hari meraka dipantau tidak ada gejala, maka mereka dikeluarkan data ODP, ” sebut Kabag Humas dan Protokoler Setdakab Pesisir Selatan Rinaldi
Mereka yang 18 orang ini adalah mereka yang sempat kontak dengan pasien 01 yang positif covid-19 dan kini pasien 01 itu telah menjalani perwatan di RSUP Dr M Jamil Padang.
Bupati Hendrajoni, sangat berharap agar virus ini tidak menginfeksi warganya lagi. Cukup yang telah terinfeksi 2 orang itu saja dan kini keduanya sedang menjalani perawatan di RSUP Dr Jamil Padang. Dan Alhamdulillah kedua kelihatan tetap bersemangat dan pantang kalah melawan covid-19 ini.
Bupati menyebutkan, upaya lain yang dilakukan mencegah penularan covid-19 ini, Pemkab Pesisir Selatan juga telah melakukan pembatasan jalur jalan Kawasan Mandeh Sungai Pinang – Padang, sehingga pintu masuk ke Pessel hanya melewati batas Padang – Siguntur, mulai tanggal 2 April 2020. (****)
Baca juga;
Kabaharkam Polri; Perekonomian Masyarakat Harus Tetap Berjalan Ditengah Pendemi Covid-19
Gubernur Diminta Cepat, Nurnas: Anggaran Darurat Sudah Bisa Digunakan
Hadiri Resepsi Pernikahan Kapolsek,Wakapolri Gagal Memberikan Contoh?