.

BLT Dana Desa di Ketaping, Jangan untuk Beli Pulsa HP

Ketaping, PilarbangsaNews

Penyerahan BLT Dana Desa di Sumbar terus dikebut, meski pun harus dilakukan di hari libur. Tujuannya agar dana sebesar Rp600 ribu sebulan itu dapat segera dimanfaatkan membantu masyarakat nagari yang terdampak oleh pandemi Covid-19.

Hari Minggu (31/5) pagi, Kepala Dinas PMD Sumbar Drs. H. Syafrizal Ucok, MM menghadiri langsung penyerahan BLT Dana Desa di Nagari Ketaping, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman. Sebanyak 183 Kepala Keluarga di nagari yang berada di belakang Bandara BIM itu menerima BLT Dana Desa secara tunai.

“Pak Gubernur menugaskan kami untuk turun ke daerah-daerah untuk mendorong percepatan penyaluran BLT Dana Desa, meski pun hari libur kami turun ke nagari. Alhamdulillah Kabupaten Padang Pariaman hari ini sudah melampaui 60 persen,” kata Syafrizal Ucok senang.

Menurut Syafrizal Ucok, pihaknya telah memerintahkan seluruh Tenaga Ahli Pendamping Dana Desa se Sumbar untuk terlibat aktif membantu nagari dalam percepatan penyaluran BLT Dana Desa. Bagi nagari yang sudah selesai penyaluran tahap pertama, kini sudah ada yang memasuki penyaluran tahap kedua.

Penyerahan BLT Dana Desa di Nagari Ketaping ini dihadiri Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur, SE.,MM., Kepala Dinas PMD Padang Pariaman Drs. Herman, Pucuk Adat Ketaping B. Rangkayo Sampono, Wali Nagari Ketaping Alwis Jaya dan Pendamping Dana Desa Ryan, ST., Babinkamtibmas dan Danramil.

Menurut Wakil Bupati Suhatri Bur, penerima BLT Dana Desa agar memanfaatkan data yang diterima untuk kebutuhan hidup, yaitu membeli sembako. Jangan pula sampai digunakan untuk membeli barang konsumtif seperti beli HP, angsuran kredit motor atau membeli baju baru.

BLT Dana Desa dimaksudkan untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19, maka bisa saja yang menerima BLT adalah warga yang sebelumnya bekerja tetapi kena PHK. Atau pedagang serta buruh harian yang tidak bisa bekerja karena terdampak Covid-19. Penerima akan mendapatkan BLT sebesar Rp600 ribu untuk masa tiga bulan, April hingga Juni. “Pemahaman ini perlu disamakan supaya masyarakat tidak menyalahkan Wali Nagari dan Wali Jorong yang telah bekerja keras melakukan pendataan,” kata Suhatri Bur menambahkan.

Berdasarkan data yang ada, jumlah penduduk Nagari Ketaping adalah 3.500 Kepala Keluarga atau sekitar 15 ribu jiwa. Sementara yang berhasil dibantu melalui bantuan pemerintah PKH, BLT Kemensos, BLT Provinsi, termasuk melalui BLT Dana Desa, hanya bisa terakomodasi sebanyak 1.134 Kepala Keluarga. (gk)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *