Catatan ringan dari Rusunawa Painan (29) ; Saya Dapat Anak, Mereka 2 orang Suster
Rusunawa Painan, PilarbangsaNews, –Alhamdulillahirobbill’lamin, hari ini Minggu tanggal 11/10/2020, saya mendapat anak lagi 2 orang. Nama mereka
Tya dan Lola. Hari ini mereka piket melaksanakan tugas pelayanan kesehatan kepada para penghuni Rusunawa Painan.
Mereka adalah para perawat yang direkrut oleh Tim Medik Penanggulangan COVID-19 Pesisir Selatan selama pendemi masih berlangsung.
Saya sudah ungkapkan dalam catatan sebelumnya, para perawat itu bukan ASN atau pegawai negeri sipil dan pengalaman kerja pun mungkin belum seberapa. Saya rasa pengalaman meraka hanya baru diperoleh selama mengikuti pendidikan.
Tapi performa mereka dalam menjalankan tugas mantap coy…., cukup terampil. Saya serasa mendapat pelayanan di rumah sakit swasta yang besar dan telah berkembang.
Kedua suster itu tadi saya dekati, sahabis saya melakukan senam berjemur. Senam dan berjemur merupakan salah satu program perawat yang diberlakukan dalam pelayanan medik bagi pasien yang dirawat maupun di isolasi akibat terpapar Covid-19.
“Bapak belum periksa ?, ” kata suster bertanya ke saya.
“Kalau belum disini duduk pak,” kata suster yang satu lagi.
Saya lihat di bagian dada sebelah atas ada tulisan, Tya dan Lola.
“Jadi anak bapak yang ini Lola ya, ” saya bertanya kepada suster yang pertama.
“Iya Pak,” jawabnya mengangguk sambil memasang ban alat ukur tensi di lengan saya sebelah kanan.
“Terus yang satu lagi, Tya?” saya bertanya
“Benar Pak, ” jawabnya.
“Biar akrab, bagaimana kalau kalian manggil Bapak dengan sebutan ayah, Mau kan?, ” pinta saya pada mereka.
“Jadi yah, ” jawab mereka serempak.
Para pembaca yang budiman…., itulah salah satu keistimewaan saya yang harus saya syukuri. Setiap orang muda yang saya minta panggil ayah ke saya jarang menolak. Berdasarkan pengalaman selama ini anak anak saya jumlah sudah ratusan. Yang menolak dan tidak merespon hanya baru 3 orang.
“Tensi ayah 151/100 sekarang. Apakah memang sering tensi ayah segitu, ” tanya Lola usai mengukur tensi saya yang tak normal ini.
“Iya tensi ayah beberapa bulan ini tinggi, sejak makan Gulai Kambing di Pekanbaru, ” kata saya menjelaskan.
“Terus ayah ndak minim obat tensi, ” tanya Tya.
“Ndak, karena ayah takut nanti ada efek sampingan nya, “
“Efek sampingan , maksudnya Yah, ” tanya Tya.
“Ndak merusak kesehatan minum obat satiap hari?, “
“Nde…, bagaimana pula ayah ini, minum obat justru untuk menyembuhkan kita dari sakit, Yah, ” ucap Tya.
“Ow.. Ya ya,” saya tertawa sambil berusaha agar anak ank saya yang 2 ini tidak melihat gigi ayah meraka sudah banyak ompong.
“Ayah makan ubek tensi itu setiap hari. Gunanya obat menjaga tensi kita agar tak naik tiba tiba yang dapat menyebabkan penyakit stroke, ” kata Tya lagi.
“Siap nak, bisuak ayah rutin minum obat tensi , ” kata saya sambil minta permisi meningal tempat mereka melayani pasien di Rusunawa Painan..
Bersambung…
Baca juga;
Catatan ringan dari Rusunawa Painan (28) ; Si bebeb Tak Ingin Pulang Duluan