CRDRP YY

Catatan ringan dari Rusunawa Painan (44) ; “Taragak” Makan “Sup Uueenak” Bersama Pak Kabag Weldi

Batang Kapeh, PilarbangsaNews, — Setelah 5 hari saya berada di rumah, pulang dari mengikuti “pendidikan”  di “kampus” Rusunawa Painan, saya taragak (kangen) ngobrol kembali dengan pak Weldi . Kabag Keuangan Pemkab Pesisir Selatan yang pernah saya sebut dalam tulisan episode terdahulu  sebagai yang berpenampilan mirip andemar.

Ngobrol dengan pak andemar Waldi mengasikkan juga, orangnya ramah. Bila ketawa lepas dan badarai (ngakak) menandakan dia seorang yang pandai dalam bergaul.

“Kalau dibilang pandai mungkin tak banyak, cuma sedikit mungkin ada juga benarnya, ” kata pak Kabag dari payakumbuh ini yang yang telah tergadai murah karena istrinya orang Pesisir Selatan.

Lima hari yang lalu saya sudah telpnan dangan pak Weldi. Tapi sebagai mana saya sabut di atas saya ingin ngobrol lagi dangan pak  Kabag ini.

Saya mendapat informasi dari Risqi Mahasiswa jurusan Akutansi UNP  cucu saya yang sama jadi alumni Rusunawa Painan dari klaster Anakan Batang Kapeh. Risqi mengatakan sore hari dia diperbolehkan pulang, ia mendapat kabar pak Kabag minta pulang ingin manjalani isolasi mandiri saja di rumah.

Dua hari setelah beliau pulang ke rumah menjalani isolasi mandiri, saya telp beliau. Kami video call.

”Iyo pulang pak Kabag? ” tanya saya setelah hubungan video call kami terhubung.

” Iyo pak YY, ” dia menjawab.

“Kenapa kok pulang saja, ” tanya saya.

” Lengang ndak ada kawan sudah banyak yang pulang, pak YY ndak pula ada disana, ” ucapnya.

“Berapa sisanya yang tinggal lagi, ” saya bertanya.

“8 orang lagi pak YY, karena lengang itu saya minta pulang saja lagi. Pihak Rusunawa memperolehnya pulang atas permintaan sendiri, ” kata pak Weldi.

Menurut pak “andemar” ini, kalau dia tak pulang, bisa merasa stres. “Kini saya lega pak YY karena dakat dengan urang rumah, ” katanya.

Pak Kabag yang satu ini ada kesamaan dengan saya. Kami sama sama tak bisa mandiri dalam urusan diri. Sangat tergantung dangan sang bini. Kalau tak dakat bini hilang akal seperti orang tak kenal diri.

“Cepat lah sembuh nanti saya ke Painan, kita makan sup. Di Painan itu ada sup enak, ” kata saya

Sup di Painan yang saya maksud memang uueenak. Pertama kali saya dapat kiriman dari Ka TU Dinas Kesehatan, Ustadz Yuni Andra. Karena enak rasanya saya minta belikan pada Buk Lisda, dibelikannya. Berikutnya saya order lewat Kabag Humas, ordernya sampai. Terakhir saya order lewat anak saya Hamdanus calon wakil bupati pasangan Hendrajoni. Oh rupanya dia sadang si Padang. “Walaupun saya di Padang , orderan sup ayah 10 menit lagi sampai itu di Rusunawa, ” kata Ustadz Hamdanus.

“Jadi kalau pak wel dah sambuh kita kesana ya pak wel, ” kata saya.

” Siap…  Pak YY , siap…., ” jawab pak Kabag gembira.

Bersambung…

Baca juga;

Catatan ringan dari Rusunawa Painan (43) ; Direktur RSUD Painan itu “Berlantas Angan” ..?

.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *