Catatan ringan dari Rusunawa Painan (45), Perawat ; Senang bisa Bertugas di Garda Terdepan
Batang Kapeh, PilarbangsaNews,– Bekerja sebagai jururawat di Rusunawa Painan memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19 itu pasti banyak suka dukanya. Saya mencoba mengorek apa apa saja yang menjadi suka maupun duka perawat yang telah melayani saya dan pasien lainya
Secara personal masing-masing perawat itu akan berbeda cara mereka merespon dan beradaptasi dengan lingkungan, terutama ketika memberikan pelayanan kepada pasien.
“Bagi saya tak ada merasakan dukanya yang ada cuma sukanya, kata Lestari seorang perawat ketika ditanya. Lestari adalah nama samaran, dia minta ditulis nama samaran itu, takut nantinya ada pihak yang merasa tersinggung dengan wawancara kami.
Lestari yang mengaku masih lajang itu, dulunya sebelum bekerja di Rusunawa, pernah bekerja di rumah sakit di Kota Pekanbaru. Namun karena ayahnya meninggal dunia, ia pulang Kampung 10 bulan yang lalu. Sejak itu dia tak bekerja lagi.
“Kemudian sebulan belakangan ada teman yang ngajak saya untuk direkrut yang akan ditugaskan di Rusunawa Painan ini. Saya ikut mendaftar dan diterima, ” katanya.
Ketika ditanya berapa besar honor diterima?
Lestari menyebutkan Rp250. 000,-/hari dipotong pajak.
Sebenarnya soal reski belakangan lah ya, yang jelas dengan bekerja disini kami telah mengerjakan tugas kemanusiaan. Bekerja di Garda terdepan memerangi wabah Covid-19 di tanah air.
Tak semua orang mampu, berani dan mau melaksanakan tugas di garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Takut karena kejadian telah banyak, ribuan tenaga kesehatan di Indonesia ikut terpapar dari pasiennya dan tak sedikit pula yang meninggal dunia.
Rasa takut terkadang bisa muncul, namanya harus berbaur dengan pasien menderita penyakit menular, namun menurut Lestari dia bekerja dangan hobi. memberikan pelayanan kepada orang lain sesuai dangan ketrampilan yang dimiliki sesuatu yang sangat menyenangkan bagi gadis yang bersuara lembut itu.
“Bekerja ditengah-tengah pasien yang menderita penyakit menular, jika tidak disiplin bisa kita sandiri yang akan tertular. Karena itu semua petugas disini harus benar-benar menerapkan SOP yang telah ditentukan, ungkapnya.
“Baju Asmat itu berapa jam wajib mengenakannya, ” Tanya penulis.
“Kami disini wajib mengenakan pakaian Asmat salama 2 sampai 3 jam paling lambat, setelah itu boleh mengenakan baju umum.
Dalam sehari Lestari bekerja salama 8 jam. Kemudian digantikan oleh teman yang masuk shift berikutnya.
Pekerjaan mereka memeriksa tekanan darah, denyut nadi dan suhu badan. Pasien ditanya kondisi kesehatan, apa yng dirasakan, semuanya dicatat untuk dikonsultasikan dengan tim dokter untuk pemberian obat-obatan.
Untuk menghindari kejenuhan, mereka bekerja selama 11 hari kemudian digantikan oleh tim berikutnya.
Mereka diinapkan di sebuah hotel di Painan.
Sebelum pulang ke rumah masing-masing, para Jururawat itu dikarantina salam 3 hari dan menjalani uji swab.
Setelah pasti hasil swab nya negatif baru diperbolehkan pulang
agar keluarga dan orang lain yang kontak dengan mereka tak terpapar Covid-19.
BOSAN JUGA
Lain lagi cerita Upik Sarilam juga nama samaran. Menurut dia yang membuat diri bosan bekerja adalah kita diinapkan di hotel, tidak diperbolehkan pulang selama 15 hari.
“Bagi saya menghitung hari untuk lepas dinas pulang berkumpul keluarga ini waktu yang bisa bikin saya bosan, ” katanya.
Upik Sarilam juga menyebutkan bahwa dia dikontrak selama 4 bulan bekerja di Rusunawa Painan. Selama satu bulan bekerja hanya 11 hari kerja. Habis itu menungu 22 hari untuk masuk pada putaran berikutnya.
Saat ini tim perawat yang bertugas di Rusunawa, telah mulai tim 3. Jika tim 3 ini selesai 11 hari kerja, kembali ke tim satu yang shift untuk putaran berikutnya.
Terkait gaji para perawat ini, bila dikalkulasikan
dalan satu bulan mereka bekerja hanya 11 hari x 250.000 = Rp2.750.000 nominal sebelum dipotong pajak.
Diatas dikit dari UMR (Upah Minimum Regional) daerah Pesisir Selatan.
Mungkin kah karena segitu lantas Jubir RSUD Painan, enggan menjawab pertanyaan saya seperti yang saya ungkapkan pada episode sebelumnya?
Entahlah……
SELESAI
Baca juga;
Catatan ringan dari Rusunawa Painan (44) ; “Taragak” Makan “Sup Uueenak” Bersama Pak Kabag Weldi