Catatan Perjalanan Umroh

Alhamdulillah Dapat Sholat Subuh 2 Shaf dibelakang Imam Masjidil Haram (39)

Dini hari Senin tanggal (9/12/2019) sekitar pukul 03:15 Waktu Arab Saudi, saya dan papi doli sudah kembali berada di  Masjidil Haram, saya ingin sekali sholat tidak jauh dari Imam. Setelah melakukan tawaf 2 keliling, saya melihat ada kesempatan untuk mengambil posisi dua shaf dibelakang Imam.

Saya berdiri pada shaf itu mengikuti beberapa orang Arab. Kiri kanan , muka belakang, saya tidak melihat ada orang Indonesia.

Saya ingin menunaikan  sholat sunnah, namun saya ragu nanti disaat saya sholat ada yang melintas didepan. Untuk mendapat perlindungan saya suruh orang Arab yang berdiri di sebelah kanan saya menunaikan sholat sunnah duluan. Dia saya lindungi. Setelah dia selesai kami bergantian saling melindungi.

Saya tak beranjak lagi dari posisi titik saya menunaikan sholat sunnah tadi. Papi doli tidak lagi bersama saya begitu juga may wife, entah dimana, tak kelihatan. Masing masing kami mencari tempat sendiri sendiri.

Ini baru dalam pelaksanan Umrah, apalagi haji dangan jemaah 2,5 juta lebih datang dari berbagai penjuru dunia. Wah.., ramainya tentu sangat luar  biasa.

Dan lebih lebih lagi di Padang Ma’sar,  disaat hari berbangkit setalah terjadi peristiwa kiamat yang maha dahsyat itu. Tak bisa dibayangkan  betapa nafsi-nafsinya kehidupan ini. Kita tak saling mengenal lagi karena  rupa pun telah berubah bentuk akibat dosa yang kita perbuat selama di dunia, disini akan kita pertanggungjawabkan dihadapan pengadilan Allah SWT

Duh…., ngeri bila kita ingat akan hal itu, takut dan berniat dalam hati tidak melakukan perbuatan yang dilarang Allah SWT. Tapi sebagai manusia kita selalu dikelilingi iblis dan syaitan yang menggoda untuk berbuat maksiat. Astaghfirullah……

JENGGOT DI WARNAI

Shaf didepan saya tidak banyak orang disana. Saya hitung ada sekitar 10 orang. Sebeb disebelah kanan shaf itu dibatasi dengan dinding Hijir Ismail. Dan sebelah kiri ada pembatas lain sehingga shaf itu hanya bisa untuk 10 orang itu. Di depannya adalah tempat Imam sholat.

Lama kami menunggu lebih kurang 2 jam lebih duduk barisan (shaf) .

Didepan pada shaf pertama saya melihat seorang laki-laki Arab. Mungkin  dia orang terpandang atau orang kaya. Karena di samping kiri dan kanannya saya lihat lelaki Arab berkulit hitam. Mungkin itu bodyguardnya.

Saya menduga bodyguard karena tadi ketika saya coba mengambil posisi di shaf itu, si Arab berkulit hitam itu melarang dengan menolak saya ke belakang. Dia tidak mengizinkan saya berdiri di samping mereka.

Saya ikuti saja karena saya tidak bisa protes. Ingin protes tapi dengan bahasa apa disampaikan? Inggris tak bisa, bahasa Arab nol sekali Yaaaaa….., terpaksa diam walaupun gerak tubuh memperlihatkan tidak senang dibuat begitu.

Disaat kami sudah duduk, tiba-tiba datang seorang muslimah turunan Arab. Dia nompang lewat di hadapan lelaki Arab yang ada didepan shaf saya.

Haram hajjah…. Haram Hajjah…. Kata lelaki itu melarang lewat.

Si wanita nampak ingin protes kerna dia hanya nompang lewat, dia sudah terjebak diantara shaf kaum lelaki. Si lelaki yang di depan saya tak mengizinkan. Saya lihat dia sangat marah kepada  wanita yang ingin nompang lewat itu.

Si lelaki yang punya bodyguard itu jenggotnya di kasih warna merah Jingga.

Mesr Itu Mesir

Teman yang disebelah kanan  saya kepalanya botak, saya tanya dangan bahwa Inggris.

Where do you come from? ” tanya saya.

Mesran, ” jawabnya

Ow Mesran? ” kata itu saya ulang , dahi saya mengernyit sebagai tanda kurang paham. Agaknya si Mesir tahu saya tidak mengerti.



Terus saya ulang lagi;
“Mesir?”

Saudara Dari Mesir

Nem, ” jawabnya sambil menganggukkan kepala.

“And You,” kata saya kepada temannya yang sebelah lagi.

Dia mengangguk. Anggukan temannya itu saya  anggap sebagai pembenaran bahwa dia memang dari Mesir termasuk lelaki Arab yang disebelah kanan juga berasal dari Mesir.

Cukup lama juga menunggu masuknya waktu Subuh, Adzan subuh waktu itu dikumandangkan pukul 4:45 Waktu Arab Saudi.

Sebelum sholat, petugas CS membersihkan lantai tempat/posisi iman mengimammi sholat kami. Begitu pun kiswah, kain penutup dinding Ka’bah dibersihkan dengan Vacum Cleaner dan kemudian disemprotkan wewangian khusus pengharum dinding Ka’bah.

Hijir Ismail yang terletak disamping kiri saya, berjarak 2 depa, kelihatan kosong saat Imam Masjidil Haram tiba di lokasi Ka’bah. Tak seorang boleh ada disana kecuali petugas keamanan.

Imam Masjidil Haram sholat sunnah 2 rakaat di Hijir Ismail itu.

Sekitar 30 menit setelah adzan baru kemudian diselenggarakan sholat Subuh.

Alhamdulillah saya pada sholat Subuh hari ini Senin (9/12/2019) dapat melaksanakan 2 shaf dibelakang imam…..

Bersambung…

Baca juga;

Sering Bohong Pada Istri, Dapat Ganjaran di Tanah Suci (Bag; 38)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *