Catatan Perjalanan Umroh

Danau Di tengah Kota Jedah, Pusat Perbelanjaan Al-Balad dan Bakso Mang Oedin (Bag;44)

Sebaiknya baca bagian sebelumnya, klik link dibawah ini;

Ada Mesjid Untuk Pelaksanaan Eksekusi Hukuman Pancung di Jedah (Bag; 43)

Batang Kapeh, PilarbangsaNews,– Di jedah ini saya juga melihat ada danau di tengah kota. Danau tersebut menurut seorang Youtuber Alman Mulyana, ada cerita mistisnya. Ada yang percaya, apabila mandi dan berenang disana sampai di Indonesia bakal jadi kaya raya.

Menurut Alman di danau itu pernah seorang WNI tewas akibat berenang di danau itu.

Ditengah danau ada bangunan tempat mesin. Mesin itu fungsinya untuk mensterilkan air danau, karena danau tersebut digunakan  sebagai tempat pembuangan  septic tenk. Danau ini airnya asin disebabkan  alirannya terhubung langsung dengan Laut Merah.

Meskipun didalam danau banyak ikan, tapi warga Arab tidak pernah mancing disana, masyarakat Arab mereka sangat safety dalam hal makanan terutama menyangkut sanitasinya.

Mesjid Qisas yang dipaparkan pada bagian artikel sebelumnya terdapat dipeingiran danau ini.

PUSAT PERBELANJAAN CORNICHE AL-BALAD

Sebelum lanjut ke bandara Jedah, rombongan jemaah kami singgah di pusat perbelanjaan Corniche Al-Balad.

Kami diturunkan dari Bis, persis di depan Corniche Al-Balad. Begitu kami turun datang pelayan toko mempersilahkan kami memasuki tokonyo.

Saya melihat berjejer toko-toko yang menggunakan nama Indonesia, seperti ‘Toko Ali Murah’, ‘Sultan Murah’, ‘Nur Murah’, ‘Amir Murah’, ‘Kamal Murah’ dan toko-toko lain dengan embel-embel ‘murah’ di belakangnya.

Walaupun nama tokonya Murah, barang yang dijual cukup mahal juga, dibanding dengan belanja di Madinah.

Disini kami bertemu lagi dengan teman Nurhelda Danir suaminya urang kampung kami Drs. H Fahridal.

Eda Fahridal Achir

“Is…., makan bakso disana itu. Enak baksonyo, ” kata Nurhelda kepada may wife.

Memang ada disana gerai bakso dengan nama Mang Oedin.

Seporsi harga Baksonya Rp80.000, – cukup murah bagi orang Arab tapi jika dibandingkan makan bakso di Indonesia tentu jauh lebih mahal. Wajar saja mahal kalau bahan-bahan bakso didatangkan dari Indonesia.

Disini tersedia saus ABC dan sambal, yang menambah selera semakin  tergugah untuk menyantapnya. Jangan khawatir keringat bercucuran karena ruangan ditingkahi pendingin AC.

Didalam Gerai Bakso Mang Oedin

Seperti yang dilansir media online Aksi.id dan BeritaTrans,  gerai bakso ini dibuka oleh Mang Oedin tahun 2000.  Mang Oedin merupakan perantau asal Rangkasbitung, Banten, dan telah wafat pada tahun 2018.

Konsul Jenderal RI di Jeddah, M Hery Saripudin pernah mengemukakan tidak kurang dari 2.500 orang setiap hari datang dan menikmati aneka menu makanan dan minuman di Bakso Mang Oedin.

Pengunjung idak sebatas orang Indonesia, namun dari berbagai jamaah haji dan umrah dari berbagai negara di Asia termasuk pelanggan setia dari masyarakat lokal arab Saudi. Untuk memenuhi dan melayani jamaah yang sangat besar ini, 

Saripudin mengatakan, dengan jumlah pelanggan yang sangat besar, tidak heran jika restoran Indonesia di Jeddah ini meraup omset lebih dari Rp 44 milair per tahun.

oooOooo

Usai semua jemaah belanja souvenir maupun makan bakso, kini jemaah kembali menaiki bus yang mengangkut kami dari Mekkah tadi, untuk melanjutkan perjalan ke King abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi.

Terninal bus Al-Balad

Bus diparkir di terminal bus Al-Balad terletak di seberang jalan dari pusat perbelanjaan Al-Balad.

Bersambung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *