Pessel

Evantri Pedagang Pengumpul Pinang Mengeringkan Pinang Dengan Teknologi

Pedagang pengumpul komoditas Pinang biasanya membeli pinang masih banyak mengandung air. Pinang itu baru bisa dijual ke pedagang di Padang harus dikeringkan dulu. Biasanya mengeringkan pinang dengan panas matahari. Bagaimana kalau hari hujan? Tentu pinang tak kunjung kering.

Adalah Evantri (42) warga Kambang, mengembangkan teknologi pengeringan pinang.

Pedagang pengumpul yang selama ini mengandalkan alam untuk mengeringkan komoditi pinang yang dibeli dari petani kini beralih menggunakan tehnologi yang dirancang sangat sederhana.

“Dulu saya hanya jemur mengandalkan panas matahari, dan bila cuaca hujan maka komoditi berpotensi rusak” ujarnya saat ditanya media.

Evantri mengaku dengan teknologi yang dinamainya oven ini produktifitas usahanya meningkat.

“Disamping dalam hitungan jam bisa dipastikan prosentase kekeringan pinang dan bisa langsung dijual” imbuhnya.

Pada saat bersamaan bersama media juga hadir Kepala DPMDPPKB, Wendi melihat langsung pemanfaatan teknologi tepat guna.

“Tentu ini hal yang positif sehingga dari sisi produktifitas naik” imbuhnya.

Menurut Wendi, ini pertama kali ia melihat ada pedagang pengumpul yang punya oven sendiri, sehingga usahanya lebih efesien.

“Menurunkan kadar air hingga 20 persen butuh penjemuran 2-4 hari, dengan ini hanya hitungan jam” jelasnya.

Kedepan, sebutnya para pedagang hasil perkebunan seperti pinang, bahkan palawija seperti jagung dan padi juga efektif menggunakan oven seperti ini.

“Padi dan jagung juga bisa dikeringkan, sehingga tak memakan tempat dan waktu yang lama” ujarnya.

Evantri menyebut bahwa kapasitas ovenya 6-7 ton. Dengan menggunakan medium dari plat Evantri merakit oven berbahan bakar kayu. Panas yang dihasilkan tungku disalurkan melalui besi khusus ke wadah penjemuran. (WN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *