.

Mesjid Terapung Samudera Ilahi Carocok Painan Ramai Dikunjungi Wisatawan

Painan, PilarbangsaNews, —

Sejak sepekan ini Carocok Painan salah satu destinasi wisata religi yang terkenal dengan  Masjid Terapung di Pesisir Selatan Sumbar  ramai dikunjungi wisatawan domestik.

Pengunjung ramai terlihat dilokasi destinasi wisata ini sejak dibuka untuk umum hari Senin pekan ini (24/5/2021).

Sebelumnya lokasi wisata Carocok Painan ditutup selama lebaran. Walaupun ditutup ditempat masuk, namun pengunjung warga lokal berupaya melewati jalan yang tidak biasa dilewati.

Sejak dibuka untuk umum ratusan kenderaan dengan plat nomor polisi dari Kabupaten dan provinsi tetangga BM dan BK, banyak kelihatan tersusun rapi di pelataran Parkir Carocok Painan.

Seorang ibu muda mengaku datang dari daerah Koto Tuo Kecamatan Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung, membawa anak anaknya melakukan perjalanan wisata ke Carocok Painan.

Dia tertarik datang ke sini karena ingin  melihat langsung dengan mata sendiri bagaimana bentuk bangunan  mesjid terapung Samudra Ilahi yang melengenda itu.

“Kami puas telah dapat mengunjungi Rumah Allah itu dan
Alhamdulillah kami dapat melaksanakan ibadah sholat sunah dan sholat wajib magrib  disini, ” ucap Bu Dewi.

“Apakah masjid ini salalu penuh jemaahnya Pak, ” tanya Bu Dewi. Sebab tadi saat dia menunaikan sholat Magrib, jumlah shaf jemaah wanita maupun shaf laki laki penuh dan bergantian untuk melaksanakan sholat Maghrib.

“Tidak selalu ramai, hanya pada hari hari libur seperti ini, ” kata seorang penjual minuman yang tiap hari mengkal menggelar dagangannya disana.

Permainan Anak Anak

Lokasi objek wisata Corocok Painan ini menyediakan atena atau tempat bagi anak anak bermain mobil mobilan.

Salah sorang pengelola yang menyediakan fasilatas bermain anak anak, Reni mengatakan, tahun ini baru bisa membuka  usahanya.

Tahun lalu tahun pertama corona, Carocok Painan tutup. Sebelum  COVID-19 Reni mengatakan dalam sehari penghasil nya mencapai Rp 5 juta.

Tahun ini Alhamdulillah sejak dibuka rata-rata perhari dapat Rp 1 juta. Untungnya kami tidak dipungut retribusi oleh dinas Pendapatan.

“Dulu sebelum Covid dipungut 10 % dari pendapatan. Tahun sekarang bebas pungutan, maklum musim Covid kan pak, ” ungkap Reni.

Reni pun meminta agar berita terkait ramainya pengunjung di Carocok jangan ditulis. ” Kemaren itu ada yang menviralkan di media sosial, akibatnya Carocok ditutup pak. Jadi kalau bapak masukkan di media sosial takutnya nanti ditutup lagi, ” kata Reni sedikit cemas.

Kecemasan Reni itu sebenernya tak perlu terjadi karena penutupan lokasi objek wisata bukan karena viral akibat banyak pengunjung, namun penutupan disebabkan karena Pesisir Selatan termasuk wilayah dengan status oranye covid-19. Jadi pada saat lebaran tahun ini Pemkab Pesisir Selatan menutup seluruh objek wisata untuk mengurangi penyebaran Covid-19. (****)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *